Liputan6.com, Jakarta - Infeksi demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Sepanjang 2024 tercatat lebih dari 257.000 kasus dan 1.400 kematian, menjadikan kebutuhan akan inovasi seperti vaksin dengue semakin mendesak.
Selain mengancam kesehatan, DBD juga menimbulkan beban ekonomi besar. Sebuah penelitian pada 2015 mencatat kerugian mencapai US$381,15 juta, menegaskan bahwa pengendalian dengue adalah urgensi nasional.
Menjawab tantangan tersebut, MSD bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dengan dukungan Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), resmi memulai uji klinis lanjutan vaksin dengue dosis tunggal.
Vaksin yang tengah diteliti dalam Uji Klinis V181-005 ini menyasar anak mulai usia 2 tahun, dan dirancang hanya membutuhkan satu kali pemberian untuk memberikan perlindungan jangka panjang.
Pengumuman uji klinis dilakukan pada Senin, 24 November 2025, di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin; Kepala BPOM RI Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D; Peneliti Utama Dr. dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc., Ph.D; External Affairs Director MSD Indonesia Dudit Triyanto; serta perwakilan Puskesmas DKI Jakarta.
Riset Vaksin Dengue di Indonesia
BPOM menegaskan komitmennya untuk mendukung riset vaksin ini. "Uji klinis Vaksin V181-005 berpotensi menghadirkan inovasi untuk meningkatkan kepatuhan dan mempercepat perlindungan bagi anak. BPOM akan mengawal pelaksanaan uji klinis ini melalui inspeksi Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) dan mendukung kolaborasi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian obat nasional," ujar Taruna Ikrar.
Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam uji klinis multinasional ini, bersama Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. RSCM berperan sebagai leading site, sementara IMERI FKUI menjadi laboratorium referensi, dengan dukungan empat puskesmas di DKI Jakarta.
Setelah melalui fase 1 dan 2 pada subjek dewasa, uji klinis kini memasuki fase 3, melibatkan lebih dari 10.000 partisipan sehat, termasuk anak usia 2–17 tahun, dengan durasi penelitian selama lima tahun. Di Indonesia, 1.000 responden akan berpartisipasi dalam tahap ini. Penelitian berfokus pada evaluasi keamanan, imunogenisitas, dan efikasi vaksin jangka panjang.
Anak-Anak adalah Kelompok Paling Berisiko DBD
Sebagai Peneliti Utama, Dr. dr. Mulya Rahma Karyanti menegaskan pentingnya kontribusi Indonesia dalam riset ini. "Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan hingga kematian akibat dengue. Kami berkomitmen menjalankan uji klinis dengan prinsip ilmiah, keamanan, dan transparansi," katanya.
Lebih lanjut, Mulya, menambahkan,"Fase ketiga ini menjadi langkah penting untuk mendapatkan data yang valid mengenai keamanan dan respons imun vaksin dengue 1 dosis."
Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, juga menegaskan urgensi inovasi vaksin dengue.
"Infeksi dengue semakin meningkat dan kami bekerja dengan penuh urgensi untuk memajukan uji klinis yang bertujuan membantu melindungi jutaan orang yang berisiko tertular dengue," ujarnya.
Pelaksanaan uji klinis ini menjadi simbol kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, regulator, dan industri untuk memperkuat kemampuan riset nasional.
Dengan adanya uji klinis vaksin dengue 1 dosis ini, Indonesia berharap dapat mempercepat akses terhadap inovasi kesehatan yang lebih efektif dan relevan untuk melindungi masyarakat dari ancaman dengue yang terus meningkat.
.png)
22 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5423880/original/034821800_1764120445-IMG-20251126-WA0008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115822/original/007897700_1738324654-Screenshot_2025-01-31_184712.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)







