Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Kapal (RSK) hadir sebagai solusi layanan kesehatan bergerak bagi masyarakat di daerah terpencil, khususnya wilayah kepulauan yang tidak memiliki fasilitas medis memadai. Namun, dalam memberikan pelayanan RSK menghadapi berbagai tantangan.
Berbagai tantangan dihadapi RSK mulai dari tingginya harga bahan bakar minyak hingga keterbatasan sumber daya manusia, seperti disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE), Tutuk Utomo Nuradhy.
Tutuk mengungkapkan bahwa doctorShare saat ini mengoperasikan dua Rumah Sakit Kapal yakni RSA dr Lie Dharmawan II dan RSK Nusa Waluya II. Agar bisa bergerak, maka mobilitas kapal sangat bergantung pada bahan bakar minyak (BBM). Sementara di kawasan terpencil harga BBM justru jauh lebih mahal dan tidak selalu mudah diperoleh.
Lalu, dua tahun terakhir, BPJS Kesehatan memiliki program DBTFMS atau Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat. Lewat program ini, BPJS Kesehatan menjalankan program khusus di daerah sulit akses untuk bekerja sama dengan rumah sakit kapal dalam memberikan layanan kesehatan.
Lewat kehadiran program ini, pasien BPJS Kesehatan dapat dirujuk dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke RSK yang termasuk tipe C.
Selama pelayanan dua tahun terakhir sudah terdapat tujuh lokasi yang dilayani dengan jumlah 14.220 pasien yag mendapatkan manfaat medis. Sayangnya, 43 persen belum menjadi peserta JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.
"Kondisi ini menggambarkan perlunya penguatan strategi pemerataan akses agar JKN benar-benar menjangkau seluruh masyarakat," kata Tutuk.
Salah satu faktornya adalah masih banyak masyarakat yang belum memiliki data yang tercatat secara administratif di pemerintahan. Alhasil, kondisi ini membuat RSK yang masuk dalam rumah sakit tipe C tidak bisa merujuk pasien.
"Tidak akan bisa merujuk. Pelayanan kesehatan cuma bakal di rumah sakit kapal saja," kata Tutuk dalam Refleksi Dua Tahun Layanan Kesehatan di DBTFMS Melalui Rumah Sakit Kapal di Jakarta pada Kamis, 20 November 2025.
.png)
1 day ago
4
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5423880/original/034821800_1764120445-IMG-20251126-WA0008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115822/original/007897700_1738324654-Screenshot_2025-01-31_184712.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)







