Tanda Awal Kanker Payudara, Waspadai Bila Ada Benjolan Padat dan Keras

Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara menduduki peringkat nomor satu dari seluruh jenis kanker di Indonesia menurut data Globocan 2022. Masih berdasar data yang sama kanker payudara menduduki 30,1 dari kasus kanker pada perempuan.

Bila kanker payudara terdeteksi pada stadium dini maka pengobatan akan lebih mudah dan cepat. Namun, bila ketahuan sudah stadium lanjut maka pengobatan lebih menantang dan panjang.

Maka dari itu, dokter spesialis bedah onkologi Ivan Rinaldy dari di Bethsaida Hospital Gading Serpong meminta perempuan untuk memahami perubahan sekecil apapun di payudara. Perubahan yang terjadi mungkin tanda awal kanker payudara.

“Banyak pasien datang saat stadium sudah lanjut karena mengabaikan perubahan kecil di payudara. Padahal, jika diperiksa lebih awal, pengobatan bisa lebih sederhana dan hasilnya jauh lebih baik,”kata Ivan.

Maka dari itu segera periksakan ke dokter bila mendapat tanda-tanda sebagai berikut:

• Benjolan padat dan keras di payudara
• Perubahan bentuk atau posisi putin 
• Keluar darah dari puting 
• Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange)
• Muncul benjolan di ketiak

Perubahan yang muncul pada payuda diketahui lewat pemeriksaan secara rutin lewat SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri.

SADARI mulai dilakukan oleh wanita usia di atas 20 tahun. Pastikan melakukan SADARI pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid.

"Bagi perempuan yang menopause pada tanggal yang sama setiap bulan," kata Ivan dalam keterangan tertulis.

Saat SADARI, amati bentuk payudara di depan cermin, lalu raba seluruh bagian payudara dan ketiak untuk memastikan tidak ada benjolan atau perubahan.

“SADARI adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan pemeriksaan sederhana di rumah, wanita dapat mengenali perubahan sejak dini,” jelas Ivan.

Tak cukup dengan SADARI, perlu juga didukung dengan Pemeriksaan Payudara Klinis atau SADANIS secara rutin. Jika SADARI dilakukan diri sendiri, pada SADANIS dilakukan oleh tenaga medis atau dokter untuk memeriksa adanya kelainan.

Jika ditemukan indikasi mencurigakan, dokter dapat melanjutkan pemeriksaan dengan USG payudara atau mammografi.

Ivan mengatakan bagi wanita usia di atas 15 tahun, pemeriksaan klinis ini dianjurkan dilakukan setiap 2–3 tahun sekali agar deteksi dini dapat dilakukan sebelum kanker mencapai stadium lanjut.

“SADANIS melengkapi langkah SADARI. Pemeriksaan klinis oleh dokter memastikan deteksi lebih akurat dan menjadi pintu awal menuju penanganan yang tepat,” tambah Ivan.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan diagnosis kanker payudara maka penanganan bakal sesuai stadium dan kondisi pasien. Diantaranya

1. Pembedahan

2. Radioterapi

3. Kemoterapi

4. Terapi hormonal

5. Terapi target

6. Imunoterapi

Menurut Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dokter Pitono kehadiran Breast Clinic dengan fasilitas memadai mulai dari USG payudara, mammografi, biopsi hingga layanan onkologi terpadu dirancang untuk mendeteksi dini dan menangani kanker payudara.

“Breast Clinic Bethsaida dirancang agar setiap wanita merasa aman dan nyaman saat memeriksakan diri. Perhatian kecil terhadap kesehatan hari ini bisa menyelamatkan masa depan mereka,” kata Pitono.