Liputan6.com, Jakarta Psikiater Riati Sri Hartini mengatakan persoalan kesehatan mental remaja tengah berada di titik mengkhawatirkan. Terutama seiring menjamurnya kasus perundungan (bullying) yang terjadi di berbagai daerah.
Untuk itu, memahami karakter dan fase perkembangan remaja menjadi kunci penting dalam menangani krisis kesehatan mental yang semakin nyata.
“Remaja merupakan masa transisi antara kanak-kanak dan dewasa. Pada fase ini, seseorang mengalami perubahan besar pada aspek fisik, mental, emosional, dan sosial. Masa ini dikenal sebagai periode pencarian jati diri. Remaja mulai memahami siapa dirinya dan perannya dalam masyarakat,” kata dosen Fakultas Kedokteran (FK) IPB University mengutip keterangan resmi, Senin (24/11/2025).
Beberapa waktu ini, sambung Riati, dunia maya ramai akan beragam kasus perundungan. Tragedi remaja di Sukabumi yang mengakhiri hidupnya akibat tekanan teman sebaya, kasus santri di Aceh yang membakar pesantrennya karena tidak tahan dirundung, hingga peristiwa mengejutkan di salah satu sekolah di Jakarta ketika korban perundungan meledakkan bom rakitan.
Menurut Riati, konsep sehat jiwa masih sering disalahartikan. Banyak yang menganggap sehat mental berarti tidak ada gangguan kejiwaan. Padahal, World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera secara fisik, mental, dan sosial.
“Dalam konteks remaja, sehat mental berarti mampu mengenali dan mengelola emosi, menjalin hubungan positif, serta beradaptasi terhadap tekanan hidup,” tuturnya.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa juga menegaskan bahwa individu yang sehat mental mampu berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, menyadari kemampuan diri, serta bekerja secara produktif.
.png)
1 day ago
4
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4943147/original/094073500_1726140427-191ee626-7d3d-4e33-bc5c-c685a96ba4ce.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423091/original/072696200_1764053038-WhatsApp_Image_2025-11-25_at_1.39.45_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301737/original/000530900_1753954594-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_16.23.30_0e70084e.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393482/original/049060900_1761556475-hl2.jpg)





