Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan reproduksi biasanya dibahas dari sisi perempuan. Padahal, kesehatan kesuburan laki-laki juga perlu diperhatikan.
Dokter spesialis urologi Isaac Ardianson Deswanto mengungkapkan bahwa umumnya pasien laki-laki mulai sadar akan kesehatan reproduksi setelah didiagnosis. Menurutnya, ini termasuk ke dalam salah satu fenomena patriarchal society.
“Jadi, kebanyakan kalau untuk masalah kesehatan kesuburan itu, lebih ke arah wanitanya. Padahal dalam masalah kesuburan, ya perlu suami dan istrinya. Jadi kalau istrinya dipikirkan, ya suami juga harus dipikirkan,” ujarnya dalam siaran langsung Healthy Monday EMC Healthcare bersama Liputan6.com bertajuk ‘Pria Sehat, Subur dan Makin Percaya Diri!’ pada Senin, 24 November 2025.
Dokter yang praktik di RS EMC Alam Sutera dan RS EMC Tangerang ini menerangkan masalah kesuburan juga bisa terjadi pada laki-laki yang memengaruhi pasangan tidak kunjung memiliki anak.
Lebih lanjut, ia menjelaskan gangguan kesuburan pada laki-laki diantaranya adalah buah zakar tidak tumbuh. Isaac mengatakan bila testis tidak tumbuh, maka kesuburan saat anak tersebut dewasa bisa terganggu.
“Seharusnya seorang pria itu punya buah zakar ada dua. Tapi misalnya buah zakarnya nggak bertumbuh, jadi nggak tumbuh sama sekali, kita bilangnya namanya kriptorkismus. Itu bisa mengganggu perkembangan dari buah zakar dan ujung-ujungnya akan mempengaruhi kesuburan,” jelas Isaac.
Penyebab Lain Masalah Kesuburah, Gangguan Hormonal dan Infeksi Virus
Selain kondisi fisik, Isaac juga mengungkapkan bahwa faktor lain penyebab masalah kesuburan pada laki-laki adalah kelainan hormon. Lalu, genetik, kromosom hingga infeksi.
Dia menambahkan, umumnya kasus yang dihadapi berkaitan dengan infeksi virus mumps. Biasanya virus ini menjangkit kelenjar parotis di leher dan menyebabkan penyakit gondokan atau gondongan. Akan tetapi, beberapa kasus menemukan virus mumps juga menyerang testis pada laki-laki.
“Jadi, awalnya itu gondokan, tapi virusnya itu dia bermigrasi ke jaringan testis dan merusak jaringan testis dari dalam. Kenapa tingkat endemis? Ya sayangnya banyak sekali mungkin karena vaksin mumps ada periodenya dan vaksin mumps itu tidak diwajibkan,” jelasnya.
Selanjutnya, Isaac menjelaskan bahwa pasien yang terkena infeksi virus mumps pada testis mengalami pembengkakan. Sehingga kesuburannya pun menurun.
Selain infeksi virus, Isaac juga menyebutkan bahwa masalah kesuburan juga didorong oleh penyakit seperti hernia dan varikokel atau pelebaran pembuluh darah.
Anjuran Mengubah Gaya Hidup untuk Tingkatkan Kesuburan Pria
Isaac mengungkapkan bahwa gaya hidup menjadi faktor utama dalam masalah kesuburan. Faktor yang sering ditemukan adalah ketika seseorang mengalami obesitas, tidurnya tidak teratur, dan merokok.
“Itu akan mengganggu fungsi hormonal dari pasien. Sama yang paling sering merokok juga ya. Jadi merokok juga salah satu faktor utama dalam mengganggu kesuburannya,” ujarnya.
Sebagian besar laki-laki di Indonesia tidak hanya merokok, tapi juga banyak yang mengonsumsi kopi secara berlebihan. Menurutnya, segelas kopi tidak berdampak pada reproduksi. Namun, jika jumlahnya melebihi batas normal tentu akan menimbulkan masalah pada kesehatannya.
“Kopi satu gelas masih fine. Tapi ada penelitian yang mengatakan kalau minum kopi lebih dari dua hari, yang 200 cc, bisa dilihat bahwa ada gangguan pergerakan dari spermanya,” jelasnya.
Pria Badan Berotot, Berarti Subur? Tidak Juga
Menurut Isaac, kesuburan seorang laki-laki tidak hanya bisa dilihat secara kasat mata. Artinya, sekalipun seorang laki-laki rajin berolahraga hingga tubuh berotot dan kekar, itu tidak menjamin kesuburannya terjaga.
Hal ini sering dia temukan pada pasien-pasiennya yang merupakan seorang binaragawan. Sebagian besar dari mereka melakukan terapi steroid dengan menyuntikkan testosteron tambahan untuk membentuk otot.
“Jadi kalau kita misalnya kasih suntikan testosteron atau minum obat yang isinya testosteron, dengan secara tidak langsung aktivitasnya akan menurunkan produksi testosteronnya dan menurunkan produksi spermannya,” pungkasnya.
.png)
2 days ago
6
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5423880/original/034821800_1764120445-IMG-20251126-WA0008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115822/original/007897700_1738324654-Screenshot_2025-01-31_184712.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








