Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan konflik Ukraina “bergerak satu arah”, dan sebagian wilayah “pada akhirnya dapat menjadi milik Rusia”, sembari menegaskan bahwa pembahasan perbatasan Ukraina–Rusia merupakan proses yang sangat rumit.
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan Air Force One menuju Florida pada Selasa, Trump mengatakan bahwa perkembangan di lapangan menunjukkan perubahan yang mengarah pada keuntungan Rusia dalam beberapa bulan ke depan.
Trump mengungkapkan bahwa pembahasan terkait penetapan ulang perbatasan masih berlangsung.
“Mereka membicarakan wilayah yang bisa bergerak ke dua arah, mencoba merapikan perbatasan… ini proses yang rumit,” ujarnya.
Ia kemudian menambahkan, “…apakah Anda ingin bertempur dan kehilangan 50.000–60.000 orang lagi, atau menyelesaikannya sekarang? Dalam beberapa kasus, wilayah justru bergerak ke arah lain, jadi mereka bernegosiasi dan mencoba merampungkannya.”
Trump menegaskan bahwa Rusia bersedia memberikan konsesi. “Mereka membuat konsesi; konsesi terbesar adalah menghentikan pertempuran dan tidak mengambil lebih banyak wilayah,” kata Trump.
Ia menilai langkah itu sebagai sinyal positif dalam upaya menghentikan perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun itu.
Baca juga: Trump sebut tak ada tenggat waktu untuk kesepakatan damai Ukraina
Sebelumnya pada Selasa, Politico mengutip sumber yang memahami pembahasan tersebut melaporkan bahwa versi ringkas rencana perdamaian AS untuk Ukraina itu tidak mencantumkan persyaratan agar Kyiv membuat konsesi teritorial.
Laporan itu muncul di tengah spekulasi bahwa Washington semakin mendorong kesepakatan yang dapat mempercepat penghentian konflik.
Pada 19 November, media AS memberitakan bahwa Trump telah menyetujui rencana penyelesaian konflik Ukraina berisi 28 poin.
Rencana itu mencakup pengurangan bantuan militer AS, pengakuan resmi terhadap Gereja Ortodoks Ukraina yang diakui Gereja Ortodoks Rusia, pemberian status resmi bagi bahasa Rusia di Ukraina, pengurangan kekuatan militer Ukraina, serta larangan kehadiran pasukan asing dan senjata jarak jauh di wilayah Ukraina.
Rencana tersebut juga mengasumsikan bahwa AS dan negara lain akan mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah sah Rusia.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Trump: AS hampir capai kesepakatan akhiri perang Rusia-Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








