Liputan6.com, Jakarta - Platform Kecerdasan buatan (AI) ChatGPT dan Claude memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keduanya juga memiliki chatbot yang personal untuk pengguna.
Pada versi terbaru keduanya yaitu GPT-5.1 dan Clude 4.5 Sonnet, pengguna dapat menyesuaikan chatbot dengan kepribadian yang paling sesuai dengan cara menggunakannya.
Pengguna bisa mengubah ChatGPT menjadi mesin yang menyajikan fakta, dan mengabaikan basa-basi atau pembahasan yang tidak relevan dengan topik utama. Begitu juga dengan Claude yang bisa berpikir lebih formal dari biasanya.
Portal teknologi Toms Guide, dikutip Kamis (20/11/2025), menguji chatbot AI mana yang lebih baik dan personal dengan memberikan tujuh tes untuk kedua chatbot AI, dan inilah hasilnya:
1. Memberikan saran
ChatGPT:
ChatGPT melakukan banyak hal yang berkaitan dengan saran secara pribadi. Di awal percakapan, ChatGPT menyapa dengan menyebutkan nama (nama yang terkait dengan akun yang sedang digunakan). AI ini menggunakan bahasa yang menunjukkan ada di sisi pengguna dan memahami masalah yang sedang dihadapi.
Setelah memberikan detail permasalahan, ChatGPT akan memberikan lima saran yang dapat dilakukan pengguna, serta saran lain lebih dalam dan dapat dibahas lebih lanjut. Tetapi saran ini hanya akan dilakukan ketika pengguna bersedia untuk melanjutkan percakapan.
Claude:
Claude memberikan pendekatan yang mirip dengan ChatGPT. Percakapan diawali dengan ucapan semangat sebelum membahas detail permasalahan yang pengguna uraikan. Chatbot ini berbicara dengan cara yang manusiawi.
Kesimpulan:
Dari hasil kedua jawaban Chatbot AI, keduanya berhasil menjawab perintah ini. ChatGPT memadukan saran yang praktis dengan ungkapan emosional tanpa terkesan memaksa. Serta menyediakan opsi metode percakapan lain tentang topik pembahasan.
Lain hal dengan Claude, ia memberikan respons yang masuk akal berdasarkan pilihan kepribadian, fokus pada masalah tanpa memaksa dan memberikan saran yang masuk akal.
2. Menjelaskan Suatu Pembelajaran
ChatGPT:
ChatGPT menjelaskan konsep dengan cara metafora dan penceritaan. Meski pendekatan ini menarik dan sesuai dengan kepribadian yang diberikan, ChatGPT terlihat terjebak dengan penjelasannya dan terkadang terkesan memaksa.
Claude:
Claude mencoba pendekatan yang berbeda, ia menguraikan konsep sebelum memberikan informasi lebih lanjut. Penjelasannya agak membosankan, tetapi mudah diikuti dan lebih cocok untuk tugas menjelaskan suatu konsep dengan cara yang jelas dan menarik.
Kesimpulan:
Respons ChatGPT lebih berkarakter, namun terlalu berlebihan, dan tidak dapat menjelaskan subjek yang diinginkan seperti seharusnya.
Berbanding terbalik dengan Claude, chatbot ini mengeluarkan sedikit emosi untuk memberikan penjelasan yang lebih baik. Ia tetap menarik dengan beberapa penjelasan dan konsep lain yang dipahami pengguna. Claude juga memberikan penjelasan lengkap tentang subjek yang pengguna tidak mengerti.
3. Teman yang Sarkartis
ChatGPT:
ChatGPT condong ke mode kritis di mana fokus pada perjuangan hidup, tetapi dengan nada yang sarkastis. Di beberapa bagian, ChatGPT terasa kurang jenaka dan lebih kaku.
Claude:
Claude langsung menuju kepribadian chatbot yang sarkastis. Beberapa kalimat memadukan sarkasme dan kesadaran diri yang mengesankan.
Kesimpulan:
Dari hasil kedua jawaban Chatbot AI, ChatGPT terasa seperti seseorang yang baru saja mempelajari sarkasme. Sementara Claude terasa seperti seseorang yang sudah menyelami pengalaman pengguna seumur hidupnya.
ChatGPT memadukan usaha nyata untuk memberikan percakapan bermakna dengan kalimat sarkasme tapi sedikit menyenangkan. Namun, di sisi lain, ChatGPT terasa lebih seperti berbalas sindiran.
4. Menyusun Surat Profesional
ChatGPT:
ChatGPT memberikan respona yang profesional namun tetap menarik. Ia menggunakan bahasa korporat yang sesuai dengan situasi, tetapi juga terasa inklusif bagi orang-orang yang dituju.
Claude:
Walau Claude memberikan bahasa yang sama seperti ChatGPT, namun pendekatannya dibuat dalam beberapa bagian dengan sub-judul. Meskipun ini tidak sepenuhnya menjadi masalah, hal itu terasa seperti tambahan yang tidak diperlukan. Yang lebih meyakinkan, Claude menambahkan informasi yang tidak disebutkan.
Kesimpulan:
Dari hasil kedua jawaban Chatbot AI, keduanya sesuai. Claude memutuskan untuk menambah berbagai poin yang tidak disebutkan sehingga poin-poin ini terkesan karangan, terutama untuk tugas profesional.
5. Sebagai Teman
ChatGPT:
Percakapan ChatGPT unik dan penuh cerita. ChatGPT memberikan ide mengenai hari untuk pengguna merayakan perayaan kecilnya. Kemudian dilanjut dengan gambaran ide-ide aneh tapi kreatif. Percakapan terasa seperti di “Alice in Wonderland”.
Claude:
Sama dengan ChatGPT, Claude ingin pengguna gembira merayakan hari libur yang menyenangkan. Ia memahami berbagai cara untuk merayakan dengan ide-ide kreatif. Nadanya mirip dengan ChatGPT dan berhasil menyeimbangkan karakter tanpa berlebihan.
Kesimpulan:
Keduanya sesuai dengan tema dan gaya yang diinginkan. Claude merespons dengan detail mendalam dan memanfaatkan kepribadian untuk menggambarkan detail perasaan pengguna. Secara bersamaan keduanya memunculkan ide-ide yang unik dan cerita.
6. Merencanakan Aktivitas
ChatGPT:
Semua disajikan dengan panduan langkah demi langkah dengan penjelasan tertata. ChatGPT juga memberi banyak kiat tambahan tentang cara menyelenggarakan pesta yang meriah dengan ringkas tetapi sedikit gaya tambahan.
Claude:
Claude mengeluarkan daftar poin-poin yang dibagi menjadi beberapa kategori. Juga menyediakan daftar yang dapat ditandai ketika sudah dijalankan. Saran yang diberikan singkat, hanya beberapa kata per langkah.
Kesimpulan:
Kedua chatbot menawarkan saran serupa, namun Claude lebih ringkas dan langsung ke inti, meringkas kata-kata menjadi sedikit mungkin dan tetap mempertahankan jumlah informasi yang diberikan sama. Begitu pula ChatGPT, hanya perlu ...
.png)
6 days ago
8
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424558/original/005858800_1764146891-Poco.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424644/original/081142100_1764150133-Google_Meet.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424443/original/007804400_1764142642-ALFONS_TUNJAYA.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








