Jakarta (ANTARA) - Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan nilai tukar rupiah pada hari ini didukung kombinasi katalis global dan domestik.
"(Hal ini) terutama setelah dolar AS tertekan akibat serangkaian data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan," ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Tercatat, indeks dolar AS bergerak turun ke sekitar 99,60, yang mencerminkan peningkatan keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada Desember 2025.
Selain itu, sejumlah data ekonomi AS memperlihatkan perlambatan ekonomi di negara tersebut. Mulai dari data retail sales yang naik 0,2 persen secara bulanan pada September 2025 tetapi jauh di bawah perkiraan sebesar 0,4 persen; Producer Price Index (PPI) tumbuh moderat 0,3 persen secara bulanan, dan sinyal pelemahan pasar tenaga kerja seiring penurunan tenaga kerja rata-rata 13,5 orang dalam laporan Automatic Data Processing (ADP).
"Hal ini menjadi katalis global utama yang menahan penguatan dolar dan membuka ruang stabilitas bagi rupiah," ungkap Taufan.
Di sisi domestik, kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dinilai tetap menjadi jangkar utama. Intervensi terarah di pasar valas dan Surat Berharga Negara (SBN) disebut menjaga volatilitas rupiah tetap rendah. Kemudian, kondisi makro domestik yang relatif solid mendukung persepsi positif investor terhadap aset berdenominasi rupiah.
"Pasar tetap menantikan rilis data AS berikutnya seperti Durable Goods Orders, Initial Jobless Claims, Chicago PMI, dan Fed Beige Book yang dapat memicu volatilitas baru. Namun, selama sentimen dovish bertahan, tekanan eksternal terhadap rupiah cenderung mereda," kata dia.
Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore melemah tipis sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.664 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.657 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah di level Rp16.673 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.667 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat didukung sinyal "dovish" para pejabat The Fed
Baca juga: Rupiah pada Rabu pagi menguat jadi Rp16.645 per dolar AS
Baca juga: Rupiah menguat, keyakinan pasar menguat The Fed pangkas suku bunga
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)







