Liputan6.com, Jakarta - Google mengambil langkah hukum untuk menindak jaringan penipu daring yang diduga menjadi dalang di balik maraknya pesan singkat (SMS) mencurigakan berisi tagihan tol yang belum dibayar atau pemberitahuan pengiriman gagal.
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengajukan gugatan terhadap sejumlah pihak tak dikenal yang diduga tergabung dalam kelompok bernama Lighthouse.
Menurut Google, sebagaimana dikutip dari The Verge, Minggu (16/11/2025), “Kelompok itu menawarkan layanan 'Phishing-as-a-Service' atau phishing sebagai jasa, yang memungkinkan pelaku kejahatan siber menjalankan penipuan dengan mudah”.
Lighthouse, diduga menyediakan perangkat lunak SMS atau e-commerce ratusan template situs palsu yang meniru tampilan lembaga keuangan, dan institusi pemerintah.
Dengan biaya berlangganan bulanan, pengguna bisa mengirimkan pesan spam berisi tautan ke situs tiruan tersebut untuk mencuri data pribadi dan finansial korban.
Dalam kurun waktu 20 hari saja, jaringan ini telah membuat sekitar 200.000 situs penipuan yang menjerat lebih dari satu juta korban. Perusahaan juga memperkirakan antara 12,7 juta hingga 115 juta kartu kredit di Amerika Serikat (AS) telah dikompromikan akibat operasi ini.
Gunakan Logo Google dan Situs Tiruan
Modus penipuan yang digunakan Lighthouse cukup canggih. Setelah korban mengklik tautan dalam SMS palsu, mereka diarahkan ke halaman login yang menampilkan logo Google, seolah-olah merupakan bagian dari sistem masuk resmi.
Dari sana, pelaku dapat mengakses dasbor Lighthouse untuk mengirimkan pesan-pesan seperti “USPS membutuhkan biaya tambahan untuk menyelesaikan pengiriman.”
Tautan dalam pesan itu kemudian membawa korban ke situs tiruan USPS yang meminta mereka mengisi data pribadi dan informasi pembayaran.
Bahkan sebelum tombol “kirim” ditekan, situs tersebut telah mencatat setiap ketikan pengguna. Semua data yang berhasil dikumpulkan langsung muncul di dasbor Lighthouse milik pelaku.
Google juga menemukan praktik serupa yang meniru situs pembayaran tol seperti E-Z Pass, lembaga keuangan, serta toko ritel, beberapa di antaranya bahkan menampilkan logo Google pada halaman masuk palsu.
.png)
1 week ago
6
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424558/original/005858800_1764146891-Poco.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424644/original/081142100_1764150133-Google_Meet.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5424443/original/007804400_1764142642-ALFONS_TUNJAYA.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








