Yasamin Jasem Ungkap Tantangan di Film Sampai Titik Terakhirmu, Perasaannya Sampai Campur Aduk

Liputan6.com, Jakarta - Film Sampai Titik Terakhirmu yang diproduksi oleh Lyto Pictures, didasarkan pada kisah nyata mendiang Shella Selpi Lizah dan Aldi Dwizky yang viral di media sosial. Film ini hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah cinta dan perjuangan dua insan yang saling menguatkan hingga akhir hayat.

Dalam film ini Yasamin Jesam berperan sebagai Lidia, adik dari Shella. Sang aktris menyatakan bahwa ketertarikannya pada peran ini muncul karena kedekatan personalnya terhadap cerita tersebut. 

"Tertarik ambil perannya pertama karena memang ceritanya aku udah lumayan ngikutin, lumayan sering keluar di timeline aku videonya almarhumah," ucapnya pada wawancara eksclusive Showbiz Liputan6.com di kantor KLY Universe, Jakarta, Senin (03/11/25).

Ia menambahkan, "Tahulah aku dengan ceritanya."

Sebagai informasi, cerita dalam film ini berfokus pada perjuangan Shella melawan penyakitnya, yang didukung penuh oleh pasangannya, Albi, serta keluarganya yang selalu setia menemani di setiap prosesnya. Kisah cinta yang baru bersemi ini dilanda ujian berat ketika Shella didiagnosis menderita kanker namun keduanya tetap memilih bertahan dan saling menguatkan.

Untuk mendalami peran, tim produksi melakukan riset yang dianggap mendalam, mencakup interaksi dengan orang-orang terdekat almarhumah.

"Risetnya kalau aku sendiri kita semua lumayan banyak menonton vidio arsip dari Abi dan juga cerita-cerita dari keluarga," kata dia. 

Film buatan Korea Selatan, Parasite, berhasil merajai kedudukan di Box Office Amerika Serikat, dengan meraih keuntungan sebesar 2,6 juta Dollar Amerika. Dan film ini telah tayang di 461 bioskop di seluruh kota Amerika.

Yasamin juga menambahkan bahwa proses riset ini bersifat personal. Ia mengatakan, "Menurut aku sih sudah lumayan mendalam dan cukup personal ya karena beneran ngobrol sama orang-orang terdekat bahkan sahabat gitu yang sama-sama berjuang lawan kanker juga."

Tak hanya dirinya, Yasamin menyebut sang pemeran utama Mawar de Jongh dan sutradara Dinna Jasanti juga melakukan upaya serupa. "Ngobrol sama dokter yang beneran handle almarhumah juga," ujarnya. 

Tingkat kemiripan antara film dan kisah nyata juga ia sebut sangat tinggi. Terutama karena adanya upaya recreate adegan.

Ia menjelaskan, "Lumayan mirip karena banyak scene-scene di film yang kita coba recreate dari video-video yang memang sudah ada di media sosial dan di-post sama mereka." 

Tantangan terbesar yang dirasakan Yasamin selama syuting lebih dominan bersifat emosional. Ia mengakui ada perasaan campur aduk yang sulit dijelaskan.

“Ini tuh ceritanya memang ada orang aslinya, walaupun sudah memainkan karakter, para cast masih belum bisa ngebayangin kalau ini memang terjadi di kehidupan nyata,” tuturnya.

Ia juga mengungkap kesulitan utamanya dalam berperan di film ini. “Menahan haru, menahan nangis di saat momen-momen keluarga ngumpul, melihat proses sakitnya almarhumah dari awal sampai proses-proses berikutnya,” ia menjelaskan.

Meskipun syutingnya berat secara emosional, Yasamin mengaku chemistry dengan lawan main sangat mudah dibangun. “Hampir semua cast dari Lyto ini aku udah pernah kerja bareng, termasuk Kak Arbani, Mama Yunik dan Pak Kiki. Hubungan yang sudah terjalin sebelumnya membuat suasana di lokasi syuting terasa hangat dan saling mendukung."

Karakter Lidia memiliki tantangan detail yang unik, terutama karena perbedaan dengan kehidupan pribadi.

"Secara karakter juga kayaknya aku udah lama banget enggak dapat karakter anak SMA dan juga aku memerankan di sini sebagai anak tengah. Sementara aku anak tunggal, jadi itu juga pendekatannya lumayan, 'Ah, gimana ya jadi anak tengah'," ungkapnya.

Tidak hanya itu, peran Lidia menuntut keahlian tambahan." Di sini juga ditambahin aksen jahit juga, sampe beneran aku menjahit jadi satu selimut," ujarnya. 

Semangat para pemain film Sampai Titik Terakhirmu juga tinggi, karena didorong oleh tujuan yang jelas.

"Ayo kita harus membuat film ini jadi kayak surat cinta untuk Shella karena dia udah berjuang pengin jadi film ini inspirasi untuk banyak orang juga," ucapnya.