Vincent Verhaag Bangun Kedekatan dengan Don Lewat Puzzle dan Berenang

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena ketiadaan sosok ayah dalam tumbuh kembang anak, atau yang biasa disebut sebagai fenomena fatherless, tampaknya dihindari betul oleh Vincent Verhaag. Ia rupanya ikut melibatkan diri secara langsung dan aktif menjalin kedekatan dengan putranya, Don.

Ia menekankan bahwa kegiatan sederhana yang dilakukan setiap hari sangat penting untuk proses pertumbuhan di masa golden period.

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan Vincent dan Don adalah bermain puzzle. “Waktu bersama Don paling sering kami bermain puzzle. Saat itu semua stimulasi otak mulai berfungsi, mulai dari melihat gambar hingga bagaimana dia harus menyusun kembali puzzle yang telah diacak,” ujarnya di acara press launch Bebelac NutriGreat+ di The Terrace Senayan, Selasa (11/11/2025).

Menurut Vincent, karakter Don yang penuh energi menjadikan permainan puzzle sebagai sarana untuk belajar melatih kesabaran. “Dia sangat energik, jadi kalau masalah kesabaran agak susah. Anaknya memang kurang sabaran, kalau nggak bisa langsung diacak-acak.” ujarnya.

Selain menyusun puzzle, Vincent menjadikan aktivitas berenang sebagai cara untuk mempererat hubungan dengan Don. Ia menceritakan bagaimana ketika memberikan contoh terlebih dahulu agar Don merasa aman.

“Aku contohin dulu cara melompat biar dia bisa lihat, sampai lama-lama berani untuk melompat,” katanya.

Menurut Vincent, anak-anak lebih banyak belajar dari pengalaman langsung dibanding sekadar mendapat arahan. “Karena kita adalah teladan bagi mereka, setiap hari mereka selalu bersama kita,” tambahnya.

Vincent menghubungkan proses keberanian dengan bagaimana anak-anak menghadapi keraguan. Ia menjelaskan bahwa seringkali pikiran menghalangi, sementara keberanian berasal dari dorongan di dalam diri. “Terkadang otak kita meragukan, tetapi intuisi kita berkata ayo. Karena itu sebagai orang tua kita hanya perlu meyakini anak,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa proses stimulasi ini akan berjalan maksimal jika kondisi fisik dalam keadaan baik. “Jika nutrisi tidak mencukupi, stimulasi otak serta asupan yang ada juga akan berkurang,” tambahnya.

Sang istri, Jessica Iskandar, menambahkan bahwa ia dan Vincent memberi kesempatan bagi Don untuk menyatakan perasaan dan pandangannya terlebih dahulu.

“Kita sudah terbiasa memberi kesempatan untuk anak berbicara. Setelah itu gimana caranya agar kita bisa melakukan aktivitas lagi, bisa enjoy saat bermain atau belajar,” ujarnya.

Vincent menyetujui dan menekankan pentingnya menghargai keadaan emosional Don sesuai dengan usianya. Menurutnya, Don butuh waktu untuk memahami emosinya sendiri dan orang tua seharusnya ada untuk mendampingi bukan mengatur.

Sementara itu dalam acara yang sama, Ray Wagiu Basrowi, Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia menjelaskan bahwa banyaknya permasalahan tumbuh kembang anak seringkali berasal dari gangguan pencernaan.

Ia menyampaikan bahwa 67 persen pasien yang berkunjung ke dokter anak di Indonesia mengeluhkan masalah pada sistem pencernaan mereka, yang akibatnya ternyata cukup serius. 

“Kalau anak lagi banyak keluhan pencernaan, stimulasi nggak akan jalan. Tumbuh kembang si anak nggak akan bagus," tuturnya.