Liputan6.com, Jakarta Kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang tumbuh di indung telur, seringkali tidak menimbulkan gejala dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ketika kista ini membesar, ia dapat menimbulkan berbagai keluhan yang mengganggu kesehatan.
Melansir dari buku Mengenal Mioma Uteri dan Kista Ovarium (Sudut Pandang Teori & Penelitian), kista ovarium didefinisikan sebagai benjolan yang membesar, mirip balon berisi cairan yang tumbuh di indung telur, dengan cairan tersebut bisa berupa air, darah, nanah, atau cairan cokelat kental seperti darah menstruasi.
Dijelaskan di laman resmi Obstetricians & Gynecologists Nebraska, salah satu tanda tanda kista ovarium membesar yang paling umum adalah rasa penuh atau kembung di perut bagian bawah. Meskipun gejala ini sering dianggap remeh, seperti halnya gejala sindrom pramenstruasi (PMS), jika rasa sakit atau ketidaknyamanan berlanjut, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih serius.
Berikut Liputan6.com merangkum tanda tanda kista ovarium membesar, Selasa (16/9/2025).
Pengertian Kista Ovarium
Kista ovarium adalah benjolan seperti balon berisi cairan yang tumbuh di dalam atau di permukaan indung telur (Pratiwi dkk, 2024). Cairan di dalamnya dapat berupa air, darah, nanah, atau zat setengah padat, dan kista ini umum terjadi pada wanita di usia reproduksi. Secara umum, kista adalah struktur kantung abnormal yang dapat terbentuk di mana saja di dalam tubuh dan dibatasi oleh dinding jaringan ikat (Mumpuni & Andang, 2013).
Ada berbagai jenis kista ovarium, yang paling umum adalah kista fungsional yang terbentuk selama siklus menstruasi (Setyorini, 2014). Kista ini terdiri dari kista folikel yang terbentuk ketika folikel gagal melepaskan sel telur, atau kista korpus luteum yang terbentuk ketika korpus luteum terisi cairan alih-alih larut. Jenis kista ini biasanya akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa siklus menstruasi tanpa memerlukan pengobatan.
Selain kista fungsional, terdapat jenis kista lain yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi. Kista ini meliputi kistadenoma yang tumbuh di permukaan ovarium, kista dermoid yang mengandung jaringan seperti rambut atau gigi, dan endometrioma yang berisi darah menstruasi dari endometriosis (Cleveland Clinic, 2023). Kista-kista ini tidak selalu merupakan tanda penyakit serius, tetapi dokter akan memantaunya untuk memastikan tidak menyebabkan komplikasi.
Tanda-Tanda Kista Ovarium Membesar yang Perlu Diwaspadai
Ketika kista ovarium tumbuh lebih besar, ia mulai menekan organ di sekitarnya dan memicu gejala yang lebih nyata. Penting untuk tidak mengabaikan keluhan yang menetap atau memburuk. Berikut adalah 5 tanda utama bahwa kista ovarium Anda mungkin membesar:
1. Nyeri Panggul yang Berkelanjutan
Nyeri panggul adalah gejala paling umum yang dirasakan. Rasa sakit ini dapat bervariasi dari nyeri tumpul dan berat hingga nyeri tajam dan tiba-tiba, yang seringkali terasa pada satu sisi perut bagian bawah. Nyeri ini bisa disebabkan oleh pecahnya dinding kista, pertumbuhan kista yang cepat sehingga menekan organ di sekitarnya, atau pendarahan di dalam kista (NHS, 2023). Jika rasa sakit datang secara tiba-tiba dan parah, ini bisa menjadi tanda kondisi medis darurat seperti torsi ovarium.
2. Perut Kembung dan Perasaan Kenyang
Kista ovarium yang membesar dapat memakan ruang di rongga perut, menyebabkan perut bagian bawah terasa penuh, kembung, dan membengkak. Anda mungkin juga merasa sangat kenyang setelah makan dalam porsi kecil. Gejala ini sering kali disalahartikan sebagai masalah pencernaan atau kenaikan berat badan. Namun, kembung akibat kista adalah kelebihan cairan, bukan lemak, dan bisa menjadi salah satu petunjuk penting adanya pertumbuhan abnormal di ovarium.
3. Perubahan Kebiasaan Buang Air Kecil dan Besar
Pembesaran kista yang signifikan dapat menekan kandung kemih, menyebabkan Anda merasa lebih sering ingin buang air kecil. Meskipun frekuensi buang air kecil yang meningkat juga bisa menjadi gejala infeksi saluran kemih (ISK), jika disertai dengan gejala kista lainnya, kemungkinan besar disebabkan oleh tekanan fisik dari kista. Di sisi lain, jika kista menekan usus, hal ini dapat menyebabkan kesulitan buang air besar atau sembelit.
4. Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur atau Lebih Berat
Kista ovarium dapat memengaruhi keseimbangan hormon, yang pada gilirannya mengganggu siklus menstruasi. Anda mungkin mengalami periode yang lebih berat dari biasanya, pendarahan di luar siklus, atau bahkan siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur. Selain itu, nyeri saat menstruasi (dismenorea) bisa meningkat seiring dengan pembesaran kista karena adanya penambahan tekanan pada area panggul.
5. Mual dan Muntah yang Tidak Biasa
Mual dan muntah bukanlah gejala umum kista ovarium yang tidak berkomplikasi, tetapi ini adalah tanda peringatan serius dari torsi ovarium. Kondisi ini terjadi ketika ovarium yang ditumbuhi kista terpelintir dan memutus suplai darah (Cleveland Clinic, 2023). Torsi ovarium menyebabkan nyeri panggul yang parah dan tiba-tiba, yang hampir selalu disertai mual dan muntah, dan memerlukan penanganan medis darurat.
Komplikasi Kista Ovarium yang Membesar
Meskipun sebagian besar kista ovarium tidak berbahaya, kista yang membesar dapat meningkatkan risiko komplikasi yang memerlukan perhatian medis segera. Ada beberapa komplikasi umum yang dapat terjadi:
- Torsi Ovarium. Torsi ovarium adalah komplikasi serius yang terjadi ketika kista membesar sehingga mengubah bentuk ovarium dan membuatnya rentan terpelintir pada tangkainya. Puntiran ini menghambat aliran darah ke ovarium, menyebabkan nyeri hebat, mual, dan muntah (Obstetricians & Gynecologists Nebraska). Jika tidak segera ditangani, kurangnya aliran darah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ovarium dan mempengaruhi kesuburan.
- Kista Pecah (Ruptur). Kista yang tumbuh terlalu besar memiliki dinding yang semakin tipis dan berisiko pecah. Pecahnya kista fungsional kecil seringkali tidak menimbulkan gejala, namun ruptur pada kista yang besar dapat menyebabkan nyeri tajam dan tiba-tiba di panggul, pendarahan internal, pusing, atau lemas (NHS, 2023). Perawatan medis segera diperlukan untuk menghentikan pendarahan dan mengelola rasa sakit.
- Kanker. Meskipun kurang dari 1% kista ovarium bersifat kanker, risiko ini meningkat jika kista berkembang setelah menopause atau jika kista memiliki karakteristik tertentu, seperti bagian yang padat (Cleveland Clinic, 2023). Oleh karena itu, dokter akan memantau secara ketat setiap kista yang mengkhawatirkan melalui pemeriksaan ultrasonografi dan tes darah.