Deretan fakta kematian Raya, balita yang tubuhnya dipenuhi cacing 1 kg

21 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Peristiwa tragis menimpa seorang balita asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Balita bernama Raya (4) tersebut meninggal dunia pada 22 Juli 2025 di RSUD R. Syamsudin (Bunut) dalam kondisi mengenaskan, di mana tubuhnya dipenuhi cacing parasit yang bahkan mencapai otak.

Kasus kematian ini mengundang perhatian luas masyarakat karena keadaannya yang tidak biasa. Selama menjalani perawatan, cacing parasit dilaporkan keluar dari hidung korban, menambah kepiluan atas tragedi yang menimpa bocah malang tersebut. Berikut beberapa rangkaian fakta penting yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Anggota DPR desak penguatan pencegahan penyakit cacingan

Fakta-fakta kematian Raya

1. Jumlah cacing di dalam tubuhnya sangat banyak

Sedikitnya 1 kilogram cacing hidup telah dikeluarkan dari tubuh Raya saat perawatan. Bahkan terdapat cacing sepanjang 15 cm yang keluar dari hidung dan anusnya.

2. Penyebaran hingga organ vital

Pemeriksaan medis menunjukkan infeksi askariasis sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Dokter menyatakan kondisi ini jauh lebih parah dibandingkan infeksi cacing pada umumnya.

3. Kondisi lingkungan dan pola asuh yang buruk

Raya tinggal di rumah panggung dengan kolong yang menjadi tempat bermain, dikelilingi ayam dan kotoran. Kedua orang tuanya memiliki gangguan kesehatan mental dan fisik; sang ibu merupakan ODGJ, sementara sang ayah mengidap TBC. Hal ini membuat pola asuh anak sangat minim.

4. Hambatan administratif

Keluarga Raya tidak memiliki dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga atau BPJS, sehingga akses terhadap layanan kesehatan menjadi sangat terbatas.

5. Peran relawan yang krusial

Relawan Rumah Teduh aktif membantu, termasuk menjemput Raya dengan ambulans, mengurus tagihan rumah sakit yang mencapai sekitar Rp 23 juta, dan memberikan akses perawatan meski terbatas.

6. Capaian penanganan pemerintah desa dan dinas kesehatan

Desa Cianaga telah memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan obat cacing rutin setiap enam bulan. Namun, penanganan lebih lanjut terhambat karena kurangnya persetujuan dari orang tua dan lemahnya pola asuh keluarga.

Baca juga: Saat usia berapa anak boleh mengonsumsi obat cacing?

Respons pemerintah dan sanksi yang diberikan

1. Kritikan dari DPR

Ketua Komisi VIII DPR RI mengecam kelalaian pemerintah daerah dan lingkungan sekitar yang tidak sigap menangani kasus ini meskipun sudah menjadi perhatian posyandu.

2. Sanksi dari Gubernur Jabar

Gubernur Jawa Barat menyatakan keprihatinan mendalam sekaligus kecewa atas kondisi tragis ini. Ia menunda pencairan dana desa Cianaga dan mempertimbangkan pemberian sanksi kepada aparat desa karena dinilai gagal menjalankan fungsi pemerintahan, seperti PKK, posyandu, dan bidan desa.

Baca juga: IDAI: Kasus balita Sukabumi soroti perlunya upaya promotif-preventif

Mengapa kasus ini penting?

1. Refleksi ketimpangan sosial dan kesehatan lingkungan

Kondisi sanitasi buruk dan akses layanan kesehatan yang terbatas menjadi faktor utama tragedi ini.

2. Pentingnya deteksi dini infeksi parasit

Pada kasus infeksi cacing, gejala biasanya dapat terdeteksi lebih awal. Namun, keterlambatan penanganan menyebabkan komplikasi serius hingga infeksi menyebar ke otak.

3. Peran dokumen identitas dalam akses kesehatan

Tanpa KK dan BPJS, keluarga Raya kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

4. Perluasan perlindungan anak rentan

Kasus ini menegaskan pentingnya perhatian ekstra bagi anak-anak dalam keluarga dengan orang tua berkebutuhan khusus dari pemerintah desa dan masyarakat.

Dengan demikian, kematian Raya menjadi pengingat akan lemahnya sistem perlindungan anak di sejumlah daerah. Tragedi ini bukan hanya soal korban parasit, tetapi juga mencerminkan kegagalan lingkungan, keluarga, dan pemerintah dalam melindungi anak-anak yang rentan.

Oleh karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem posyandu, layanan kesehatan, administrasi kependudukan, serta program pemberdayaan keluarga. Langkah ini penting agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

Baca juga: Kasus balita Raya, Pratikno: Setiap anak berhak sehat dan terlindungi

Baca juga: Kasus anak Sukabumi, KPPPA tekankan pentingnya kepedulian masyarakat

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article