Jakarta (ANTARA) - Bawang bombai (Allium cepa L) merupakan salah satu jenis bawang yang mudah ditemui di Indonesia dan kerap digunakan sebagai bumbu masakan. Selain menambah cita rasa, bawang bombai telah lama dimanfaatkan masyarakat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari diabetes, batuk, flu hingga malaria.
Secara nutrisi, bawang bombai termasuk pangan rendah kalori namun kaya akan vitamin, serat, dan mineral. Satu buah bawang bombai ukuran sedang dengan berat sekitar 110 gram mengandung 44 kalori, 1,2 gram protein, 10,3 gram karbohidrat, 4,66 gram gula, 1,87 gram serat, dan 0,1 gram lemak. Kandungan mineral dan vitamin di dalamnya meliputi kalium, vitamin C, serta vitamin B kompleks seperti folat dan vitamin B6.
Selain itu, bawang bombai juga mengandung zat besi, zinc, senyawa sulfur organik, serta berbagai antioksidan seperti flavonoid, quercetin, antosianin, dan asam fenolik. Kombinasi kandungan tersebut menjadikan bawang bombai memiliki banyak manfaat kesehatan.
Manfaat bawang bombai untuk kesehatan
1. Melancarkan pencernaan
Bawang bombai kaya serat dan memiliki sifat prebiotik yang dapat menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Hal ini membantu melancarkan buang air besar serta mencegah konstipasi.
2. Menurunkan tekanan darah
Kandungan quercetin di dalam bawang bombai berperan sebagai antioksidan yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa nutrisi dalam bawang bombai mampu mengurangi risiko penggumpalan darah serta penumpukan lemak di pembuluh darah, sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Mengontrol kadar gula darah
Bawang bombai diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
4. Mencegah osteoporosis
Penelitian menunjukkan konsumsi bawang bombai secara rutin dapat meningkatkan kepadatan tulang serta menurunkan risiko patah tulang pinggul, khususnya pada wanita pasca menopause.
5. Mengurangi risiko kanker
Kandungan antioksidan dalam bawang bombai berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang menjadi salah satu pemicu kanker.
6. Menangkal penyakit degeneratif
Beberapa riset menyebutkan bahwa bawang bombai berpotensi menghambat perkembangan penyakit degeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson. Meski demikian, efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
7. Mengatasi diare akibat bakteri
Antioksidan dalam bawang bombai juga diyakini dapat membantu mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri E. coli, serta melawan bakteri lain seperti Staphylococcus aureus.
Cara mengonsumsi
Untuk memperoleh manfaat optimal, bawang bombai sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai bumbu masakan, sup, atau salad. Sebaliknya, menggoreng bawang bombai tidak disarankan karena dapat mengurangi kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Melalui beragam nutrisi dan senyawa aktif yang dikandungnya, bawang bombai tidak hanya memperkaya rasa masakan, tetapi juga dapat menjadi sumber alami yang mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Baca juga: Memakan bawang bombay memiliki khasiat untuk kesehatan
Baca juga: Peneliti apresiasi kebijakan pembebasan rekomendasi impor bawang
Baca juga: TNI AL gagalkan penyelundupan 46 ton Bawang Bombay
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.