Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Apa Kata Gus Ipul dan DPR?

3 days ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial mencatat setidaknya ada 160 guru sekolah rakyat yang mengundurkan diri pada akhir Juli 2025. Penyebab pengunduran diri itu dilakukan karena para guru ditempatkan di sekolah yang jauh dari tempat tinggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa guru mengundurkan diri secara massal terjadi kurang dari satu bulan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu digulirkan. Sekolah Rakyat pertama kali dimulai pada 14 Juli 2025. Insiden ini mendapat sorotan dari legislator hingga pegiat.

1. Menteri Sosial Saifullah Yusuf

Menteri Sosial Saifullah Yusuf merespons peristiwa pengunduran diri secara massal yang dilakukan oleh guru sekolah rakyat. Gus Ipul, sapaan akrabnya mengatakan penempatan tugas guru telah ditentukan oleh sistem berbasis digital.

Sistem ini, kata dia, telah memetakan lokasi guru-guru mengajar ketika proses perekrutan. "Karena sistem kadang-kadang ya memang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya," kata dia, Selasa, 29 Juli 2025.

Dia juga menjelaskan bahwa guru yang direkrut untuk mengajar di sekolah rakyat berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Karena itu, menurut dia, semestinya para guru tersebut siap ditempatkan di mana saja. 

Namun, Gus Ipul berujar ratusan guru yang sudah mengundurkan diri itu masih memiliki kesempatan untuk kembali bergabung dalam sekolah rakyat yang ada di wilayah mereka. "Nanti, pada akhirnya kalau sesuai rencana setiap kabupaten/kota memiliki satu sekolah rakyat. Maka akhirnya akan rata juga ini," ucapnya.

Gus Ipul meminta agar persoalan guru mengundurkan diri ini tidak dibesar-besarkan. Terlebih lagi, ujar dia, pemerintah telah menyiapkan guru cadangan untuk menggantikan tenaga pengajar yang keluar.

Dia mengklaim masih ada sekitar 50 ribu guru yang menunggu antrean penempatan mengajar. Gus Ipul mengatakan guru-guru itu kini dalam proses pendidikan profesi.

2. Komisi VIII DPR

Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Singgih Januratmoko menilai penempatan lokasi mengajar tanpa konsultasi dari guru ialah tindakan yang tidak profesional. Kebijakan penempatan ini, kata dia, tidak mempertimbangkan kepentingan guru dan siswa itu sendiri.

Dia mengatakan guru seharusnya memiliki hak untuk mengetahui dan memahami penempatan lokasi mengajar. Singgih mendorong agar pemerintah mengevaluasi kebijakan penempatan lokasi mengajar guru sekolah rakyat. 

"Saya mendesak pemerintah segera menangani masalah ini dan mencari solusi untuk mencegah kejadian serupa," katanya pada Selasa, 29 Juli 2025.

3. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia 

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan ada pengabaian dari pemerintah perihal kebijakan penempatan guru sekolah rakyat. "Pemerintah seolah menutup mata terhadap fakta bahwa penempatan guru yang jauh adalah gejala dari masalah yang lebih besar," katanya, Ahad, 27 Juli 2025.

Dia mengaku khawatir program sekolah rakyat ini hanya dijadikan proyek coba-coba oleh pemerintah. Hal ini berimbas pada siswa dari kalangan miskin yang seolah menjadi kelinci percobaan proyek pemerintah.

Padahal, kata Ubaid, seharusnya anak-anak dari golongan tak mampu itu mendapatkan pendidikan terbaik. "Mereka justru kian terpinggirkan oleh kebijakan yang seharusnya mengangkat mereka. Sistem yang sekarang tidak berkeadilan," ucapnya.

4. Nalar Institute 

Pendiri sekaligus peneliti Nalar Institute Yanuar Nugroho menilai peristiwa mundurnya seratusan guru sekolah rakyat menjadi peringatan atas gagalnya desain kebijakan penempatan. Menurut dia, kebijakan penempatan lokasi mengajar yang ditentukan oleh sistem administratif Badan Kepegawaian Negara itu terlalu sentralistik.

"Kebijakan penempatan itu juga mengabaikan realitas sosial-geografis," kata dia saat dihubungi pada Ahad, 27 Juli 2025.

Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article