
UNESCO terus mendorong sekolah-sekolah di seluruh dunia menerapkan transformative education (pendidikan transformatif) dalam proses belajar mengajar. Implementasinya berupa perubahan cara berpikir, sikap, serta perilaku siswa untuk berkontribusi pada masyarakat.
Melibatkan pengajaran dan pembelajaran untuk berpikir kritis, pendidikan transformatif mengajak siswa berani mengambil keputusan yang tepat pada tingkat individu, komunitas, hingga global.
Harapannya, metode ini juga dapat mendorong tercapainya SGDs keempat: memastikan setiap orang memiliki akses pendidikan yang inklusif, merata, berkualitas, serta mempunyai kesempatan belajar sepanjang hidupnya untuk pengembangan diri maupun profesional.
Terapkan Transformative Education, JIS Ajak Siswa Ambil Peran di Masyarakat
Diperlukan perjalanan panjang dalam penerapan pendidikan transformatif. Karena itulah, prosesnya perlu dimulai dari sekarang –agar terciptanya generasi muda yang tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh, peduli, dan mampu berkontribusi untuk dunia yang lebih baik.
Jakarta Intercultural School (JS) menyadari pentingnya hal ini. Sejak sekolah dasar, setiap proses belajar mengajar didesain untuk mendorong kecerdasan siswa sekaligus menjadikan mereka sadar diri, adaptif, dan siap menciptakan perubahan baik di komunitas mana pun mereka berada.

Ada 5 upaya yang dilakukan JIS Elementary School untuk mendorong tercapainya pendidikan transformatif. Di antaranya:
1. Pembelajaran sesuai minat dan bakat siswa
Di dunia yang berkembang pesat, pembelajaran yang hanya mengandalkan buku dan teori saja rasanya tidak cukup. Karena itulah, setiap siswa JIS boleh memilih pembelajaran sesuai minat dan bakatnya masing-masing.
Siswa diajak untuk berani bertanya, mengambil risiko, dan membuat keputusan serta solusi secara mandiri maupun berkelompok.
Tak hanya menumbuhkan rasa cinta belajar, cara ini juga akan mendorong siswa terbiasa berpikir terbuka untuk menghadapi dunia yang dinamis.
2. Kurikulum yang berorientasi pada masa depan
Kurikulum di JIS dirancang untuk mendukung perkembangan holistik setiap siswa. Keseimbangan antara akademik dan keterampilan sosial, siswa akan terlibat dalam pembelajaran yang kreatif, interaktif, dan mendorong kemandirian.

Sebagai sekolah yang menaungi lebih dari 70 kebangsaan berbeda, JIS juga berkomitmen pada ketelitian dan akuntabilitas akademis. Sistem pemberian tugas, penilaian, serta pelaporan selaras dengan praktik-praktik pengajaran terbaik dan terkini dari seluruh dunia.
3. Menanamkan kebudayaan Indonesia
JIS menyadari, kekayaan tradisi dan budaya Indonesia perlu diwariskan terus-menerus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajak siswa mengeksplorasi langsung kebudayaan tersebut melalui Indonesia Week.
Sama seperti namanya, Indonesia Week merupakan ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tanah Air dari Sabang sampai Merauke. Para siswa JIS Elementary School akan diajak untuk mendalami kebudayaan Indonesia yang dinamis serta menjelajahi tradisi tiap daerah.

Mulai dari tarian, musik, hingga kuliner Nusantara akan hadir dalam acara ini. Tak hanya itu, siswa juga diajak untuk membatik, mengikuti workshop gamelan, dan melakukan kunjungan ke situs-situs bersejarah.
4. Memberikan dukungan menyeluruh untuk setiap siswa
Sebelum terjun ke masyarakat, siswa perlu mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu. Melalui Student Support Services, JIS siap mendukung kebutuhan akademis dan emosional masing-masing anak.
Terdapat guru serta tim spesialis yang akan mendampingi setiap anak dengan kebutuhan berbeda. Student Support Services nantinya akan ditentukan berdasarkan Individual Learning Plans (Rencana Pembelajaran Individu), catatan sekolah, evaluasi, hingga wawancara. Dengan begitu, setiap siswa bisa mendapatkan dukungan yang tepat dan akurat.
Di sisi lain, JIS juga menanamkan nilai-nilai bermasyarakat melalui berbagai kegiatan yang berfokus pada keterampilan sosial dan emosional.
Pada program Early Years dan Elementary, terdapat Makerspace dan Passion Project yang mengajak anak untuk mengerjakan suatu proyek sesuai bidang yang mereka minati. Dengan berdiskusi bersama guru maupun siswa lain, rasa ingin tahu serta saling menghargai pendapat akan terasah.

Tak hanya itu, ada pula JIS Environment Day yang mengajak siswa untuk menanam sendiri bibit tanaman dan membuat laporan terkait pertumbuhan tanaman tersebut. Melalui program ini, JIS mengajak siswa untuk dapat berkontribusi positif di masa depan.
5. Menciptakan lingkungan yang penuh kepedulian
JIS merupakan komunitas inklusif tempat setiap siswa bisa merasa aman, didukung, dan diterima. Karena itulah, setiap pagi, JIS mengadakan Morning Meetings untuk membantu para siswa membangun empati dan keterampilan interpersonal yang kuat.
Setiap warga sekolah juga didorong untuk menciptakan lingkungan yang peduli dan penuh hormat agar siswa menjadi pribadi yang dikelilingi dengan kebaikan dan pandangan positif.
Pada akhirnya, JIS akan terus berupaya mendorong siswanya untuk menjadi versi terbaik untuk dirinya sendiri –maupun masyarakat luas. Untuk informasi lengkap mengenai JIS Elementary School, Anda dapat klik di sini.