Liputan6.com, Jakarta - Film Pesugihan Sate Gagak siap tayang di bioskop pada 13 November 2025, menghadirkan kombinasi antara horor, komedi, dan realita kehidupan yang dekat dengan masyarakat. Film ini mengangkat kisah pesugihan yang dibalut dengan nuansa jenaka dan pesan moral kuat tentang bagaimana manusia sering kali tergoda untuk mengambil jalan pintas dalam meraih kesuksesan.
Meski terdengar berat, film ini dikemas dengan cara yang ringan, menghibur, namun tetap menyentuh hati. Di balik kisah menegangkan dan kelucuan para karakternya, tersimpan pelajaran berharga tentang perjuangan hidup, pentingnya proses, dan arti keluarga serta sahabat dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Menariknya, para pemain utama Beni, Yono, dan Ardit justru menemukan bagian dari diri mereka dalam karakter masing-masing. Ketiganya mengaku, pengalaman pribadi mereka sebagai perantau dan pekerja keras membuat film ini terasa sangat dekat dengan kehidupan nyata.
“Kalau merasakan kesulitan pasti merasakan, aku pendatang juga di Jakarta, jalannya enggak langsung mulus dan saya sempat kepikiran ini apa banting stir atau apa, karena kan dunia hiburan kan enggak semewah yang dilihat orang-orang. Dan dari situ ada kesamaan,” ujar Benidictus Siregar, pemeran Indra dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (05/11/25)
Kekuatan Sahabat dan Keluarga
Bagi Beni, makna film Pesugihan Sate Gagak bukan hanya tentang perjuangan hidup, tapi juga tentang siapa yang tetap ada di sisi kita ketika keadaan sedang sulit. Ia menuturkan bahwa dalam setiap perjuangan, bukan uang yang menjadi penyelamat, melainkan kehadiran orang-orang terdekat yang selalu mendukung.
“Di situ juga saya ngerasain bahwa dalam kesulitan itu memang yang paling penting tuh bukan uang, tapi orang-orang di sekeliling kita,” ungkapnya.
Beni juga berbagi pandangannya tentang arti sahabat yang ia anggap sebagai keluarga kedua. Ia percaya bahwa dalam kehidupan yang keras, dukungan dari saudara dan teman bisa menjadi kekuatan terbesar untuk bangkit.
“Kesulitannya kita related, tapi salah satu kesamaan adalah akhirnya saya bergantung pada saudara, pada keluarga, selain itu ada juga sahabat. Karena sahabat itu keluarga yang kita pilih,” tuturnya penuh makna.
Ia menutup pesannya dengan harapan agar penonton bisa memetik pelajaran dari film ini, terutama soal memilih jalan hidup yang benar.
“Jangan pakai jalan pintas, kembali ke teman-teman, kembali ke keluarga. Mungkin kita enggak punya apa-apa dari harta benda, tapi teman, keluarga, dan sahabat itu adalah segalanya buat kita,” ucapnya menegaskan.
Dari Jaga Warnet hingga Berdiri di Panggung Besar
Beralih ke Yono, kisahnya tak kalah menginspirasi. ia mengaku sangat merasa dekat dengan karakter yang diperankannya karena sama-sama berjuang dari bawah. Sebelum dikenal luas, Yono sudah bekerja keras sejak remaja untuk membantu keluarga.
“Related sekali sama saya sendiri karena sejujurnya saya tuh kerja dari SMA jaga warnet, lulus sekolah sambil kuliah kerja, dan sambil nyicil uang di bank buat renovasi rumah,” ceritanya.
Setelah semua tanggung jawab itu selesai, ia memutuskan untuk mengejar mimpinya di dunia hiburan.
“Setelah selesai semua saya bilang ke keluarga, boleh enggak kali ini saya melakukan sesuatu demi saya sendiri, dan akhirnya saya merantau ke Jakarta untuk stand up comedy sampai akhirnya di posisi ini,” lanjutnya.
Namun, Yono tidak menyangka film ini akan memberinya pengalaman yang begitu emosional. Ia mengira Pesugihan Sate Gagak hanyalah proyek komedi-horor biasa, tapi arahan sutradara membuatnya justru menggali sisi personal yang mendalam.
“Sejujurnya tidak menyangka kalau akan dibawa sedalam ini karena awalnya kan comedy horor, baca script-nya belum ada treatment dari sutradara, jadi ya udah biasa. Tapi ketika ada treatment-nya, dimasukin rasanya sama teman-teman, dibantu Bang Isi dan Mas Dono juga, oh akhirnya begini ya rasanya, sangat ingat sama orang tua,” ungkapnya haru.
Tentang Doa dan Proses yang Tak Ternilai
Dalam perjalanannya, Yono juga merenungkan kembali perjuangannya bersama orang tua. Baginya, yang paling penting bukan hasil, tapi proses menuju keberhasilan yang dijalani dengan cara yang benar.
“Saya kan bareng sama orang tua dari sama-sama enggak punya apa-apa, dan sekarang saya sudah bisa ngasih bulanan ke orang tua,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Tapi ternyata memang benar, orang tua tuh kadang minta ke kita, ‘mana nih transfer Mama, transfer Mama,’ tapi ternyata dari orang tua tuh enggak minta hasilnya, tapi prosesnya benar apa enggak. Yang penting anaknya mau berjuang dengan cara yang bener. Hasil bagus dengan cara yang enggak bagus enggak jadi apa-apa.”
Sementara itu, Ardit melihat film ini sebagai refleksi atas banyak permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Ia menilai, kisah tiga tokoh utama di film ini mencerminkan isu nyata yang sering dialami banyak orang.
“Sebelumnya tuh kami bertiga mewakili mungkin permasalahan yang sering terjadi di masyarakat: harta, tahta, wanita. Saya nih masalahnya wanitanya, Yono adalah tahtanya. Anto ingin melamar, Yono ingin membuktikan ke orang tua, dan ia terjebak oleh pinjol,” jelas Ardit.
“Diharapkan kami bertiga mampu mewakili masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi, biar mereka tahu kalau sebenarnya cara instan itu tidak baik.”
Komedi, Totalitas, dan Pesan untuk Penonton
Meski bergenre komedi, Pesugihan Sate Gagak dikerjakan dengan keseriusan dan dedikasi tinggi. Ardit menceritakan bagaimana seluruh tim berusaha memberikan yang terbaik agar film ini tidak hanya lucu, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
“Sebenernya ini tuh kayak film komedi, tapi garapnya serius banget, totalitas. Yono sampai ngurusin badan buat film ini. Ya ini dikerjakan dengan totalitas. Misalnya ada adegan drama, kita semua ayo. Kita udah bukan sebagai stand up comedian, tapi sebagai aktor,” katanya.
Ia pun berharap film ini dapat menjadi hiburan yang menyenangkan sekaligus memberikan pesan berarti bagi para penontonnya.
“Mungkin buat teman-teman yang ingin memperjuangkan cintanya, jadi sebisa mungkin ini menjadi tontonan yang menghibur, masalahnya related, tontonan yang lucu, datang senang, pulang happy, dah. Menjadi tontonan yang menyenangkan. Aamiin,” tutupnya dengan senyum.
.png)
2 weeks ago
6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419004/original/017591000_1763634452-WhatsApp_Image_2025-11-20_at_13.43.34.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425760/original/004482600_1764236838-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_15.51.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425598/original/045115200_1764232118-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_14.47.42.jpeg)







:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5166898/original/057189800_1742289760-Kubis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399871/original/087136600_1762030910-Real_Madrid_s_Kylian_Mbappe__centre_left__celebrates_with_Eder_Militao_valencia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399867/original/092098400_1762030524-AP25305750064045.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2329838/original/027334000_1534242620-000_RO8AM.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395020/original/028349200_1761648617-IMEDIC_2025_-_02-66.jpg)