Liputan6.com, Jakarta Timnas Italia berada dalam situasi yang hampir mustahil jelang laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Gli Azzurri wajib menang dengan selisih sembilan gol ketika menjamu Norwegia di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (17/11) dini hari WIB.
Di atas kertas, tugas itu tampak seperti mimpi yang terlalu jauh, tetapi Italia tetap harus mencobanya. Italia punya 90 menit untuk bisa membuktikan bahwa bola itu bundar dan semuanya bisa terjadi.
Ketertinggalan tiga poin dari Norwegia bukan satu-satunya masalah. Italia juga kalah sembilan angka dalam selisih gol, yang menjadi penentu jika kedua tim finis dengan jumlah poin yang sama. Artinya, meski menang, Italia tetap bisa gagal lolos otomatis ke Piala Dunia jika selisih gol tidak terpenuhi.
Jika tidak mampu membalikkan situasi, Italia harus puas berada di peringkat kedua Grup I dan menghadapi babak play-off. Jalan terjal menanti, dan situasi ini membuat pertandingan kontra Norwegia menjadi semacam 'final' bagi Gli Azzurri.
Federico Dimarco Tak Mau Beri Harapan Palsu untuk Timnas Italia
Bek sayap Timnas Italia, Federico Dimarco, mencoba bersikap realistis menjelang laga penentuan ini. Alih-alih menggembungkan optimisme, ia justru memilih untuk menurunkan ekspektasi publik terhadap kemungkinan keajaiban di San Siro.
Berbicara dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Dimarco mengakui bahwa misi menyalip Norwegia hampir tidak mungkin dilakukan.
"Membalikkan keadaan itu sulit, bahkan mustahil. Setelah membalikkan keadaan 9-0, ini adalah pertandingan terakhir kami sebelum babak play-off di bulan Maret, jadi kami perlu menguji beberapa hal. Menang membantu Anda terus menang," ucapnya dikutip dari Football Italia.
Dalam pandangan Dimarco, laga melawan Norwegia tetap penting sebagai momentum persiapan menghadapi play-off. Meski peluang lolos otomatis menipis, Italia tidak boleh kehilangan fokus karena perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026 belum berakhir.
Italia Harus Tunjukkan Perbaikan Besar
Dimarco juga menegaskan bahwa Italia telah berkembang sejak pertemuan pertama melawan Norwegia. Di Oslo, Gli Azzurri tampil buruk dan kalah, namun menurutnya kondisi tim kini berbeda dan lebih solid.
“Kami akan menghadapi tim yang kuat: kami melihatnya di pertandingan pertama. Tapi kami bukan tim yang sama seperti di Oslo. Itu penampilan yang buruk. Besok kami perlu membuktikan seberapa besar peningkatan kami dan meraih kemenangan ketujuh berturut-turut,” ucapnya.
Italia datang ke pertandingan ini dengan modal kemenangan tipis 2-0 atas Moldova. Meski tampil kurang meyakinkan, kemenangan tersebut memperpanjang tren positif Italia di bawah asuhan Gennaro Gattuso.
Sumber: Football Italia
.png)
1 week ago
8
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260724/original/052346200_1750624957-raul_asencio_red_real_madrid_pachuca_cwc_ap_chris_carlson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421508/original/004128400_1763918395-Arsenal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424590/original/008595700_1764148026-IMG_6817.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)







