Liputan6.com, Jakarta Musim 2025/2026 menjadi periode yang penuh tekanan bagi Liverpool. Tim yang baru saja merayakan gelar liga musim lalu itu kini terseok-seok dan kehilangan konsistensi yang pernah membuat mereka disegani. Kekalahan demi kekalahan membuat atmosfer di Anfield berubah muram dalam hitungan pekan.
Rentetan hasil negatif itu dimulai usai kemenangan 1-0 atas Real Madrid di Liga Champions. Alih-alih menjadi titik kebangkitan, performa mereka justru menurun drastis dan menimbulkan tanda tanya besar soal arah tim di bawah Arne Slot. Tim yang dikenal solid dan agresif kini tampil tanpa identitas yang jelas.
Liverpool kemudian tumbang dari Manchester City sebelum jeda internasional. Ketika diharapkan bangkit, mereka justru dipukul Nottingham Forest dengan skor telak 3-0 di Anfield, membuat para pendukung semakin frustrasi. Kekalahan itu mengirim The Reds melorot ke posisi ke-12 klasemen, dan mereka kini telah kalah enam kali dari tujuh pertandingan Premier League terakhir.
Tekanan terhadap Slot pun melonjak tajam. Sebuah laporan bahkan menyebut bahwa klub telah menghubungi seorang manajer top untuk “memahami niat jangka panjangnya”. Situasi ini memicu reaksi besar, termasuk dari para legenda sepak bola Inggris yang menyoroti kepemimpinan Slot.
Scholes Tak Tahan, Kritisi Slot dengan Bahasa Pedas
Paul Scholes menjadi salah satu nama yang paling vokal menyoroti kemerosotan Liverpool. Legenda Manchester United itu menilai masalah Liverpool bukan hanya soal performa terkini, tetapi juga keputusan-keputusan kontroversial Slot sejak akhir musim lalu. Scholes menyinggung tindakan pelatih asal Belanda tersebut yang terbang ke Ibiza ketika musim sebelumnya belum benar-benar tuntas.
Bagi Scholes, momen itu menjadi titik awal dari kemerosotan Liverpool. Ia menilai keputusan Slot tak hanya tidak bijak, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap kompetisi dan klub.
Dalam podcast The Good, The Bad & The Football, Scholes menyebut tindakan Slot sebagai sesuatu yang keluar dari standar profesional seorang pelatih klub elite. Ia menilai bahwa perilaku seperti itu memberi pesan buruk kepada tim sekaligus mencederai citra Liverpool yang dikenal disiplin dan berkelas. Kritik Scholes semakin menguatkan tekanan kepada Slot yang kini berada dalam sorotan tajam.
“Saya rasa ini dimulai menjelang akhir musim lalu. Ingatkah Anda ketika mereka memenangkan liga? Performa buruk dimulai; mereka pergi, pergi ke Ibiza atau semacamnya," tuturnya, dikutip dari Sportbible.
Legenda Manchester United itu melanjutkan: “Arne Slot sedang menjadi DJ. Jujur saja, ia menjadi DJ di Ibiza. Saya pikir itu tidak sopan, sebelum musim berakhir. Saya pikir itu tidak berkelas," ketusnya.
Slot Terima Kritik, Tegaskan Semua Salahnya
Di tengah derasnya tekanan, Arne Slot memilih untuk tidak mengalihkan kesalahan kepada para pemainnya. Ia menyadari performa Liverpool jauh dari standar dan menegaskan bahwa seluruh tanggung jawab berada di pundaknya sebagai manajer. Sikap ini mendapat apresiasi dari sebagian pendukung, meski hasil di lapangan masih belum menunjukkan perubahan signifikan.
Slot menjelaskan bahwa ia mencoba banyak perubahan dalam struktur permainan Liverpool musim ini. Namun, ia mengakui secara terbuka bahwa eksperimen tersebut belum membuahkan hasil apa pun. Sejumlah pemain disebut masih berusaha menyesuaikan diri dengan pendekatan baru, dan Slot menyadari bahwa tugasnya adalah membuat seluruh elemen tim bekerja lebih efektif.
Pelatih berusia 47 tahun itu menegaskan bahwa kualitas tim sebenarnya tidak perlu diragukan. Namun, menurutnya, kegagalan memaksimalkan potensi para pemain sepenuhnya menjadi salah dirinya dan bukan pihak lain. Pernyataan tegas itu menjadi upayanya meredam sorotan negatif dan melindungi para pemain dari kritik berlebihan.
“Ketika tim ini bermain dengan baik atau buruk, maka itu semua adalah tanggung jawab saya. Saya mencoba melakukan beberapa perubahan dalam tim ini, dan hari ini itu tidak berguna sama sekali,” ungkap Slot, dikutip dari Fabrizio Romano.
“Kami memiliki banyak pemain berkualitas, dan tugas saya adalah mengeluarkan potensi terbaik mereka. Saat ini saya gagal melakukan itu, dan itu jadi tanggung jawab saya,” pungkasnya.
(Sportbible/Fabrizio Romano)
.png)
16 hours ago
1
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260724/original/052346200_1750624957-raul_asencio_red_real_madrid_pachuca_cwc_ap_chris_carlson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421508/original/004128400_1763918395-Arsenal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424590/original/008595700_1764148026-IMG_6817.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








