Cilacap (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mohammad Syafii meninjau lokasi operasi SAR bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sebagai bagian dari evaluasi lanjutan pada hari kedelapan operasi.
Selain memantau perkembangan terbaru di Desa Cibeunying, Kamis, Kabasarnas juga memberikan arahan strategis kepada tim SAR gabungan yang telah bekerja sejak hari pertama.
“Operasi hari kedelapan ini menunjukkan kegigihan tim di lapangan. Meskipun telah memasuki tahap akhir, kami tidak akan mengendurkan upaya. Kami terus bekerja keras sampai batas waktu yang telah ditentukan,” katanya
Dalam hal ini, operasi SAR melibatkan ratusan personel, bahkan sebelumnya mencapai lebih dari 1.000 orang, dengan dukungan alat berat, drone pemetaan, anjing pelacak (K9), perangkat komunikasi, dan peralatan evakuasi medis.
Sementara luas area terdampak lebih dari 12 hektare dengan ketebalan material yang menyulitkan proses pencarian.
Baca juga: Mendagri minta pemda tingkatkan kewaspadaan terhadap bencana
Menurut Syafii, salah satu tantangan utama adalah pergeseran posisi korban yang terseret material longsor hingga lebih dari 15 meter dari titik awal.
Selain itu, cuaca hujan serta struktur tanah yang labil turut membatasi penggunaan alat berat.
Area terdampak dibagi menjadi dua sektor, yakni Sektor A dengan tiga worksite dan Sektor B dengan dua worksite.
Dari total 23 korban, sebanyak 20 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga korban lainnya masih dalam pencarian pada lokasi-lokasi yang belum dapat dijangkau.
“Kita belum menyentuh titik tertentu karena cuaca menghambat. Alat berat juga bisa menjadi ancaman jika struktur tanah tidak memungkinkan. Namun strategi operasi tetap berjalan sesuai konsep yang telah disusun,” kata Syafii.
Baca juga: BNPB: Cilacap kembali dilanda tanah longsor
Menurut dia, operasi SAR yang telah diperpanjang tiga hari masih berpotensi diperpanjang kembali selama peluang penemuan korban tetap ada dan mendapat persetujuan pihak keluarga.
Ia juga mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak mendekati area berbahaya dan mempercayakan sepenuhnya penanganan operasi kepada tim SAR.
“Selama masih ada peluang menemukan korban, operasi akan tetap dilaksanakan, meski dengan personel terbatas,” katanya.
Syafii menegaskan bahwa jumlah korban yang dilaporkan adalah data resmi dari pemerintah daerah dan instansi terkait, sementara Basarnas menjalankan tugas sesuai laporan tersebut.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11), sekitar pukul 19.00 WIB, serta menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Baca juga: Tim SAR perpanjang operasi pencarian korban longsor Cilacap
Baca juga: BPBD Cilacap intensifkan penanganan darurat longsor Cibeunying
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)







