Liputan6.com, Jakarta Ada masa ketika AC Milan tidak hanya menaklukkan lawan di lapangan, akan tetapi juga menulis ulang buku taktik sepak bola modern.
Masa itu adalah era Carlo Ancelotti, pelatih yang memperkenalkan formasi pohon Natal atau 4-3-2-1, yang kemudian menjadi simbol kejayaan Rossoneri pada awal 2000-an.
Formasi ini bukan sekadar susunan angka. Ia adalah manifestasi dari harmoni antara kecerdasan taktik dan keindahan bermain bola, ketika nama-nama seperti Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, dan Kaka menjadi orkestra yang menyalakan cahaya San Siro.
Ancelotti coba memaksimalkan potensi mereka semua. Di tangan Ancelotti, Milan tak hanya memenangkan trofi, tapi juga hati para pecinta sepak bola dunia.
Lebih dari dua dekade berlalu, formasi pohon Natal tetap abadi dalam ingatan. Ia menjadi bagian dari warisan tak lekang waktu. Ancelotti menemukan harmoni di skuad AC Milan yang dihuni banyak pemain bintang.
Carlo Ancelotti dan Kelahiran Pohon Natal Milan
Carlo Ancelotti adalah tokoh yang mengubah cara dunia memandang sepak bola taktis. Setelah sukses sebagai pemain, ia membawa visinya ke bangku pelatih. Di AC Milan, ide briliannya bermula pada musim 2003/2004.
Dengan sumber daya luar biasa di lini tengah, Ancelotti menciptakan struktur 4-3-2-1 yang memberi ruang bagi kreativitas dan kestabilan sekaligus.
Dalam sistem ini, Andrea Pirlo menjadi otak di kedalaman, ditemani Seedorf dan Gattuso di sisi kanan-kiri, sementara Rui Costa dan Kaka bebas berimprovisasi di belakang penyerang tunggal seperti Andriy Shevchenko atau Filippo Inzaghi.
Inilah harmoni sempurna antara seni dan strategi, antara gairah menyerang dan disiplin bertahan, fondasi yang membuat Milan nyaris tak tersentuh di Eropa.
Ancelotti Mengenang Masa Kejayaan Rossoneri
Dengan rekam jejaknya yang gemilang, Ancelotti mengenang masa-masa di Milan dengan rasa bangga. Ia membentuk tim yang bukan hanya kuat di atas kertas, tetapi juga solid dalam semangat dan karakter.
"AC Milan adalah pengalaman yang fantastis. Klub ini melakukan investasi besar, merekrut pemain-pemain fantastis seperti Rui Costa, Rivaldo, Seedorf, Pirlo, dan Shevchenko," buka Ancelotti.
"Saya tidak ingin mengatakan kami menciptakan formasi 'pohon Natal', tetapi pada tahun 2004 kami bermain dengan seorang striker, dua gelandang serang, dan tiga gelandang berkualitas," sambung Ancelotti.
Sumber: SempreMilan
.png)
1 week ago
9
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260724/original/052346200_1750624957-raul_asencio_red_real_madrid_pachuca_cwc_ap_chris_carlson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421508/original/004128400_1763918395-Arsenal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424590/original/008595700_1764148026-IMG_6817.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








