DJKI Apresiasi Pendidik atas Lonjakan Pencatatan Hak Cipta dan Paten di Dunia Pendidikan

Sepanjang 2022-2025, pencatatan hak cipta dan permohonan paten dari lembaga pendidikan terus mengalami peningkatan(Dok. DKJI)

DIREKTORAT Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru dan dosen yang telah mendorong peningkatan pencatatan karya serta invensi di lingkungan pendidikan, mencapai 14% untuk hak cipta. Data DJKI menunjukkan bahwa sepanjang 2022-2025, pencatatan hak cipta dan permohonan paten dari lembaga pendidikan terus mengalami peningkatan signifikan sebagai wujud pelindungan kekayaan intelektual (KI) di dunia akademik.

Plt. Dirjen KI menyampaikan bahwa peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran guru dan dosen sebagai pendorong utama kreativitas dan riset dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas yang menekankan pentingnya edukasi pada para guru dan tenaga pengajar tentang kekayaan intelektual, di antaranya melalui program Guru Kekayaan Intelektual yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Hukum. 

“Guru adalah ujung tombak terciptanya generasi pencipta dan inovator. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter untuk melahirkan karya yang orisinal dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar  Plt. Direktur Jenderal KI, Hermansyah Siregar dalam peringatan Hari Guru pada 25 November 2025 di Gedung DJKI, Jakarta.

Secara rinci, dia juga memaparkan bahwa pada 2022 tercatat hak cipta yang berasal dari lembaga pendidikan dalam periode 2022–2025 mencapai 294.856 permohonan. Berdasarkan data, 56.321 permohonan hak cipta, meningkat menjadi 68.369 pada 2023, dan 87.643 pada 2024.

Selanjutnya pada tahun 2025 yang merupakan Tahun Tematik Hak Cipta dan Desain Industri menjadi momentum dan mendorong peningkatan pencatatan yang tajam sebanyak 167.495 permohonan. Karya yang paling banyak dicacatkan pada 2025 adalah berupa poster, karya rekaman video, program komputer, buku serta modul.

“Hal ini menunjukkan antusiasme yang kuat dalam melindungi karya ilmiah dan kreativitas di institusi pendidikan,” kata Hermansyah.

Sementara itu dalam bidang paten, lembaga pendidikan juga berkontribusi penting dalam pengembangan teknologi. Total permohonan paten mencapai 14.980 permohonan selama 2022-2025. Permohonan paten pada 2022 sebanyak 3.928, meningkat menjadi 4.072 pada 2023, 4.093 pada 2024, dan tetap berada pada angka yang signifikan yaitu 2.887 pada 2025.

Paten yang didaftar didominasi oleh bidang kimia pangan, farmasi, teknologi komputer, hingga teknologi medis. Data ini menegaskan bahwa lembaga pendidikan terus menjadi pusat lahirnya inovasi.

Hermansyah mengapresiasi upaya lembaga-lembaga pendidikan yang telah sadar dan melindungi karya serta inovasinya. Dia menegaskan bahwa pelindungan KI sangat penting dilakukan sejak karya atau invensi tercipta. Tanpa pelindungan yang tepat, risiko pembajakan, plagiarisme, hingga kehilangan potensi komersialisasi bisa meningkat. 

“DJKI terus berkomitmen memperkuat budaya menghargai karya sebagai langkah membangun ekosistem pendidikan yang inovatif dan kompetitif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, DJKI juga mengajak para pendidik dan peneliti untuk aktif memanfaatkan berbagai layanan pendaftaran KI yang telah dipermudah melalui platform digital. Prosedur yang kini semakin sederhana diharapkan membantu lembaga pendidikan melindungi karya secara cepat, efektif, dan terjangkau.

Peringatan Hari Guru juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan pelindungan KI. Dengan semakin banyaknya karya terdaftar, lembaga pendidikan akan mampu berkontribusi lebih besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya nasional.

DJKI berkomitmen untuk terus hadir mendampingi para guru, pelajar, dan akademisi dalam proses pendaftaran KI agar setiap karya dan inovasi di negeri ini mendapatkan pelindungan hukum yang layak dan menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi berbasis kreativitas. Terima kasih kepada seluruh guru Indonesia yang telah menjadi pelita kemajuan bangsa melalui karya yang tercipta dan terlindungi. (RO/Z-10)