Liputan6.com, Jakarta Ketika nama Cristian Chivu diumumkan sebagai pelatih baru Inter Milan, banyak yang mengangkat alis. Sosok yang dulunya dikenal sebagai bek tangguh itu dianggap belum cukup matang untuk menakhodai klub sebesar Inter.
Namun, waktu membuktikan bahwa skeptisisme itu keliru. Chivu menjelma menjadi pelatih muda dengan ide segar dan keberanian besar.
Di bawah arahannya, Inter Milan kini tampil menggigit. Timnya memimpin klasemen Serie A dengan 24 poin dan menjadi tim paling produktif dengan torehan 26 gol hingga pekan ke-11.
Gaya bermain mereka berubah: lebih agresif, lebih ekspresif, dan yang terpenting, lebih efektif.
Tak berhenti di kancah domestik, Inter juga bersinar di pentas Eropa. Dalam empat laga awal Liga Champions, Nerazzurri selalu menang, mencetak 11 gol, dan hanya kebobolan satu kali.
Hanya Arsenal yang punya catatan pertahanan lebih baik baik, belum kebobolan. Catatan itu membuat Chivu bukan sekadar pelatih pelapis, tetapi simbol dari babak baru Inter Milan.
Awal Baru Inter di Bawah Chivu
Mewarisi tim dari Simone Inzaghi bukan tugas mudah, terutama ketika Inter membuka musim dengan tiga kekalahan. Namun, Chivu tidak panik.
Chivu menanamkan kembali identitas Inter sebagai tim yang bermain dengan intensitas tinggi dan kedisiplinan taktis. Hasilnya, Nerazzurri bangkit dan kini berdiri sejajar di puncak klasemen bersama Roma asuhan Gian Piero Gasperini.
Di Liga Champions, kebangkitan Inter terasa lebih menggetarkan. Empat kemenangan beruntun, 11 gol tercipta, dan hanya satu kebobolan memperlihatkan kestabilan tim di bawah komando Chivu.
Chivu berhasil menemukan keseimbangan antara menyerang dan bertahan, antara semangat muda dan kematangan strategi.
Chivu Menjawab dengan Aksi, Bukan Janji
Cristian Chivu harus menghadapi awal musim yang sulit, tetapi keberaniannya mengambil risiko menjadi titik balik. 'Hasil akhir adalah segalanya', begitu kredonya, dan kini Inter membuktikannya di lapangan.
Pelatih asal Rumania itu tak banyak berbicara kepada media, ia memilih membiarkan performa tim menjadi bukti kerja kerasnya.
Chivu sempat menunda perekrutan pemain baru di musim panas demi menjaga stabilitas ruang ganti. Keputusan itu sempat dipertanyakan, tetapi kini terlihat sebagai langkah bijak.
Dalam waktu singkat, Chivu bukan hanya mengembalikan kebanggaan Inter Milan, tapi juga menghidupkan kembali semangat yang pernah membuat mereka disegani di Italia dan Eropa.
Sumber: Football Italia
.png)
1 week ago
8
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260724/original/052346200_1750624957-raul_asencio_red_real_madrid_pachuca_cwc_ap_chris_carlson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421508/original/004128400_1763918395-Arsenal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424590/original/008595700_1764148026-IMG_6817.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








