Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat bencana alam meluas ke 13 dari 16 kecamatan di daerah itu akibat curah hujan cukup tinggi pada 22-25 November 2025.
"Sebelumnya hanya delapan kecamatan yang terdampak dan kini menjadi 13 kecamatan berupa berupa pohon tumbang, banjir, angin kencang dan longsor ," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Abdul Ghafur di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan di Kecamatan Banuhampu berupa banjir di Nagari atau Desa Cingkariang dengan merendam tiga unit rumah dengan lima kepala keluarga dengan ketinggian 80 centimeter.
Sedangkan di Kecamatan Ampek Koto berupa jalan amblas dan tanah longsor di enam titik tersebar di dua nagari.
Baca juga: Polda Sumut kerahkan personel TIK perkuat komunikasi terdampak longsor
"Tanah longsor telah dibersihkan dan untuk badan jalan yang terban sudah disurvey oleh pemerintah provinsi," katanya.
Ia menambahkan, di Kecamatan Tanjung Raya berupa tanah longsor, banjir bandang dan pohon tumbang tersebar di empat nagari.
Kecamatan Palupuh berupa pohon tumbang, jalan amblas dan longsor tersebar di lima nagari.
"Satu warga atas nama Muhammad Daud (35) tertimbun tanah longsor dan sedang proses pencarian," katanya.
Baca juga: 13 korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi di Sumut
Di Kecamatan Palembayan berupa tanah longsor, pohon tumbang, tanah terban mengakibatkan jalan provinsi menghubungkan Palembayan-Matur terputus dan banjir setinggi 50 centimeter sampai 1,5 meter. Bencana tersebut tersebar di empat nagari.
Kecamatan Lubuk Basung berupa pohon tumbang, tanah longsor dan banjir tersebar di dua nagari. Kecamatan Malalak berupa tanah longsor, pohon tumbang, tanah terban tersebar di Malalak Timur.
Lalu Kecamatan Tanjung Mutiara berupa tanah longsor dan banjir setinggi 50 centimeter sampai 1 meter di Nagari Tiku Lima Jorong. Kecamatan Matur berupa angin kencang merusak tiga unit rumah, jalan amblas, pohon tumbang dan longsor tersebar di empat nagari.
Setelah itu Kecamatan Kamang Magek banjir menggenangi lahan pertanian tersebar di tiga nagari. Kecamatan Tilatang Kamang berupa angin kencang dan rumah tertimbun tanah longsor tersebar di dua nagari. Kecamatan Sungai Pua berupa pohon tumbang ri Nagari Batagak.
Baca juga: BPBD Sumut kerahkan personel dan logistik ke lokasi dampak bencana
"Tiga kecamatan yang tidak terdampak bencana yakni, Kecamatan Baso, Ampek Angkek dan Canduang," katanya.
Ia mengakui BPBD Agam telah berkoordinasi dengan Balai jalan Wilayah Bukittinggi, Dinas Pekerjaan Umum Sumbar, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, pemerintah kecamatan dan pemerintah nagari.
BPBD Agam juga mengerahkan Satgas untuk melakukan penangan dan pendataan kerugian, membersihkan material dan mendistribusikan logistik
"Kerugian masih dalam pendataan. Kita telah menetapkan status tanggap darurat bencana ini," katanya.
Baca juga: Kepala BNPB sarankan pengungsian Semeru terpusat mencontoh di Merapi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








