Bangunan Hancur akibat Erupsi Gunung Semeru, Pemda Bangun SD Darurat

Petugas PLN memperbaiki saluran listrik di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.(Antara)

PEMERINTAH akan mendirikan Sekolah Dasar (SD) darurat sebagai pengganti sekolah yang rata tanah akibat disapu lahar panas saat erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11). 

“Kami akan berusaha untuk paling tidak pada tahap awal nanti mendirikan sekolah-sekolah darurat dulu agar anak-anak bisa belajar,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) RI Abdul Mu’ti di Surabaya, Selasa (25/11).

Menurut Abdul Mu’ti, Pemerintah baru melakukan berbagai inventarisasi kerusakan apa saja yang terjadi di Gunung Semeru, khususnya fasilitas seolah. 

“Tapi prinsipnya, kami dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah ada mitigasi,” ujarnya. 

Jika sekolah rusak berat akan masuk program prioritas revitalisasi tahun 2026. Untuk tahun ini saja tercatat ada anggaran keseluruhan yang disiapkan yaitu Rp16,9 triliun.

“Tahun ini hanya Rp14 triliun, sasaran kami tahun 2025 16.140 (sekolah). Tahun ini untuk sementara masih sekitar 11.000. Mudah-mudahan nanti bisa dapat tambahan lagi di bulan-bulan depan, Sementara sekarang sudah disetujui jumlahnya seperti itu,” ujarnya.

Sebelumnya, BPBD Jawa Timur (Jatim) mendata sebanyak 22 bangunan rusak akibat erupsi Gunung Semeru pada, Rabu (19/11). Rinciannya 21 rumah dan satu sekolah dasar yakni SDN Supiturang II. Selain itu, ada satu mushola yang tertimbun material vulkanis.

Khususnya gedung sekolah SD nyaris tidak bisa ditempati lagi karena sudah rata dengan tanah. Satu satunya jalan adalah mendirikan bangunan baru.

Untuk sementara siswa ditampung di sekolah lain yang jaraknya tidak jauh dari sekolah sebelumnya. (FL/E-4)