Liputan6.com, Jakarta Langkah besar akhirnya diambil dua raksasa Serie A, AC Milan dan Inter Milan. Setelah bertahun-tahun wacana dan perdebatan, kepindahan dari Stadion San Siro kini benar-benar akan menjadi kenyataan. Sebuah keputusan yang bisa dibilang terlambat, namun tetap krusial demi masa depan sepak bola Milan dan Italia.
San Siro, yang dibangun hampir satu abad lalu, memang memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar sepak bola dunia. Atmosfer megah, sejarah panjang, dan kenangan dari deretan laga besar membuatnya menjadi ikon yang sulit tergantikan.
Namun, seiring berjalannya waktu, usia stadion legendaris itu mulai menampakkan batasnya. Infrastruktur yang menua dan fasilitas yang tak lagi memenuhi standar modern menjadi alasan utama mengapa langkah ini tak bisa ditunda lebih lama.
Bangun Stadion Baru
Puncak urgensi ini datang setelah UEFA mencabut hak Milano sebagai tuan rumah final Liga Champions 2027. Keputusan itu seolah menjadi sinyal kuat bahwa pembaruan tak lagi bisa ditawar.
Kini, setelah kesepakatan awal disetujui dan pembayaran pertama dilakukan, proyek stadion baru Milan dan Inter resmi bergerak ke tahap berikutnya.
Meski belum ada desain final, pembahasan awal sudah dimulai, dengan target penyelesaian pada 2032. Bagi banyak pihak, langkah ini bukan sekadar soal fasilitas baru, tapi juga tentang menjaga warisan sejarah yang begitu dalam.
Reaksi Shevchenko
Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko, yang pernah mengukir banyak kenangan di San Siro, turut memberikan pandangannya.
“Bermain di San Siro selalu penuh emosi dan tantangan," ujar Shevchenko kepada BBC, dikutip dari MilanNews.
"Saya pertama kali merasakannya saat berusia 14 tahun, ketika bermain di turnamen bersama Dynamo Kyiv. Sejak pertama kali melangkah ke dalamnya, saya tahu ini tempat yang spesial."
Dukungan Shevchenko
Namun, sang legenda juga mendukung langkah pembaruan ini. “Saya mencintai San Siro, tapi ini adalah langkah penting untuk masa depan AC Milan dan sepak bola Italia,"
"Selama desainnya menghormati tradisi dan para legenda yang bermain di sana, saya yakin warisannya tak akan hilang. Tak ada yang abadi, dan kita bisa membuat sesuatu yang baru tanpa kehilangan makna.”
San Siro mungkin akan segera berpamitan, namun warisan dan magisnya akan terus hidup dalam sejarah, sementara Milan dan Inter bersiap membuka babak baru yang lebih modern dan ambisius.
Sumber: BBC
.png)
2 weeks ago
11
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260724/original/052346200_1750624957-raul_asencio_red_real_madrid_pachuca_cwc_ap_chris_carlson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421508/original/004128400_1763918395-Arsenal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424590/original/008595700_1764148026-IMG_6817.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)








