Ada Apa dengan Singapura? Geger PHK Massal, 7 Sektor Kena Hantam

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar tenaga kerja Singapura kini menghadapi krisis struktural yang ditandai dengan PHK massal di sektor-sektor bernilai tinggi. Berdasarkan data terbaru dari Survei Ekonomi Singapura Kuartal III-2025, tercatat hampir 20.000 posisi pekerjaan telah hilang dari tujuh sektor industri.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, tingkat pengangguran total di negara tersebut tetap rendah, yaitu 2% secara keseluruhan dan di bawah 3% untuk warga negara dan Penduduk Tetap/PR.

Namun sektor-sektor bernilai tinggi yang mempekerjakan pekerja lokal berkualitas, seperti layanan profesional, real estat, dan teknologi informasi (TI), justru "mengalami kehilangan ribuan pekerjaan".

Sektor real estate mengalami kehilangan bersih 4.400 posisi. Sektor Layanan Profesional juga kehilangan bersih 4.100 posisi.

Sektor TI mengalami pengurangan bersih 4.100 hingga kuartal III, padahal di awal tahun dilaporkan ada pertumbuhan permintaan dan kenaikan gaji. Bahkan, jika dihitung sejak 2024, total pengurangan bersih di sektor TI mencapai 9.500 posisi, meskipun sering muncul keluhan tentang defisit kandidat.

Sektor lainnya yang dihantam pengurangan pekerja adalah pedagangan ritel sebanyak 3.800, perdagangan besar 1.900, pendidikan 900, dan makanan & minuman 600.

Adapun sebagian besar pertumbuhan bersih  terjadi di industri dengan skala gaji rendah, seperti sektor konstruksi dan pekerja rumah tangga migran. Singapura bahkan mencatatkan penambahan hampir 30.000 pekerjaan baru pada kuartal III-2025 saja, sehingga total penambahan pekerjaan tahun ini mendekati 50.000 posisi.

Pengurangan pekerjaan besar-besaran di sektor-sektor "high-value" ini menunjukkan bahwa Singapura menghadapi pergeseran struktural, di mana permintaan untuk staf TI dan layanan profesional yang berkualitas sangat tinggi, namun sektor-sektor yang didominasi oleh pekerja lokal dan ekspatriat berpenghasilan tinggi justru memangkas pekerjaan secara signifikan.

(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]