xAI, perusahaan kecerdasan buatan Elon Musk melakukan PHK 500 orang dari tim Data Annotator. Mereka yang diputus hubungan kerjanya berkaitan dengan pengembangan asisten AI generatif, Grok.
Dilansir Reuters pengumuman PHK ini muncul melalui email para karyawan yang terdampak pada Jumat (12/9) lalu.
Jumlah karyawan di tim Data Annotator termasuk yang terbesar di xAI. Tim ini bertanggung jawab dalam mengajarkan model AI, Grok, memberi konteks hingga mengkategorisasi data mentah agar model AI ini semakin cerdas.
Setelah pengumuman PHK, para karyawan terdampak tak bisa lagi mendapatkan akses menuju sistem di perusahaan. Kendati demikian, mereka yang terdampak tetap akan mendapatkan kompensasi yaitu mendapatkan gaji hingga akhir kontrak pada 30 November 2025.
Dua bulan sebelum PHK, eks Kepala Keuangan xAI Mike Liberatore memutuskan resign pada akhir Juli. Keputusan ini diambil di tengah ketatnya kompetisi AI antara OpenAI. Google hingga Anthropic. Padahal Liberatore baru bergabung di xAI pada April 2025.
Di bulan yang sama, xAI juga ditinggalkan CEO X, Linda Yaccarino. Keputusan ini muncul beberapa bulan setelah xAI mengambil alih atau mengakuisisi X (sebelumnya Twitter). Kedua entitas ini sekarang ada di bawah satu holding yakni X.AI Holdings Corp.
xAI juga ditinggal salah satu pendirinya, Igor Babuschkin pada Agustus lalu. Ia kini mendirikan perusahaan investasi yang fokus pada penelitian keselamatan implementasi AI. Di bulan ini, Kepala Legal xAI, Robert Keele juga mengundurkan diri.
xAI saat ini mengaku saat ini tengah merekrut sejumlah kandidat untuk mengisi sejumlah posisi sebagai AI Tutor di tim STEM Specialist, sebanyak 10 kali lipat. Pengumuman itu disampaikan langsung melalui akun resmi xAI di platform X.