Liputan6.com, Tangerang - Diabetes, terutama yang kronis, bisa menyerang siapa saja, bukan hanya lansia. Jika tidak dikendalikan, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius seperti kaki diabetes, kebutaan, hingga gangguan jantung dan ginjal. Kondisi luka diabetes yang tidak tertangani bahkan dapat berujung pada amputasi.
Menurut Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, Dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, diabetes melitus kronis terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) yang berlangsung lama. "Salah satu komplikasi yang paling ditakuti adalah kaki diabetes atau diabetic foot. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi berat seperti amputasi," ujarnya.
Jimmy menjelaskan bahwa kaki diabetes adalah istilah untuk berbagai gangguan pada kaki akibat komplikasi diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini mencakup infeksi, luka terbuka (ulkus), kerusakan jaringan, hingga perubahan bentuk kaki.
Umumnya, kaki diabetes disebabkan dua faktor utama, neuropati perifer dan gangguan vaskular perifer. Pada neuropati perifer, saraf di kaki rusak sehingga penderita kehilangan sensasi nyeri, panas, atau dingin.
"Bahaya sekali, karena luka atau lecet bisa tidak terasa. Misalnya sepatu kesempitan atau kaki kepentok benda, pasien tidak merasa sakit," kata Jimmy.
.png)
1 month ago
12
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439522/original/007583400_1765360063-WhatsApp_Image_2025-12-10_at_15.22.33__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439528/original/038485400_1765360256-water_treatment.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415963/original/056059600_1763436782-DSC_6357.jpg)



















