Wamentan Sebut Produksi Tetes Tebu Numpuk di Pabrik

4 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan adanya penumpukan tetes tebu (molase) di sejumlah pabrik gula dalam negeri. Penyebabnya karena sempat ada kebutuhan ekspor yang besar saat harga tinggi, tapi saat ada pembalikan harga justru produksi tak terserap di domestik, dan penurunan ekspor.

Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya produksi penggilingan tebu lantaran kapasitas penyimpanan pabrik mulai penuh. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono pun khawatir bila penumpukan ini tidak segera ditangani, aktivitas petani berpotensi ikut terhenti.


"Bahwa betul ada penumpukan tetes di pabrik gula kita. Di mana bukan hanya menumpuk, tetapi karena numpuk sehingga pabriknya ada kekhawatiran dan beberapa pabrik itu menghentikan gilingnya karena numpuk tetesnya," ujar Sudaryono dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9/2025).


Ia menegaskan, tetes tebu seharusnya bisa diolah lebih lanjut untuk mengurangi ketergantungan pada impor etanol. Pasalnya, tetes tebu merupakan bahan baku utama produksi etanol.


"Ini kami raise (angkat) supaya agar etanol diatur sehingga tetes dari pabrik gula kita ini bisa termanfaatkan secara maksimal, tidak menumpuk, dan juga kita kurang-kurangi impor dari etanol," jelasnya.


Ditemui usai rapat, Sudaryono menjelaskan lebih jauh bahwa langkah pengendalian impor etanol perlu dibicarakan lintas kementerian. Menurutnya, pemerintah harus menemukan titik temu antara kepentingan industri dan pertanian.


"Ya, kita mau. Pemerintah itu kan selalu ada ruang dialog antar kepentingan. Ada kepentingan industri, ada kepentingan sektor pertanian misalnya. Nah ini kan harus ada titik temu. Intinya everybody harus happy lah," kata Sudaryono.


Ia menegaskan, impor seharusnya tidak dimaknai sebagai upaya menggantikan produksi dalam negeri, melainkan hanya untuk menutup kekurangan.


"Impor itu apa sih? Impor itu kan untuk mengisi lubang yang bolong, yang tidak bisa diisi industri dalam negeri. Bukan berarti mensubstitusi, jangan sampai impor itu mematikan yang di dalam negeri," lanjutnya.


Sudaryono juga menegaskan, pembahasan soal etanol masih berada di level koordinasi antar-menteri. Hingga kini, isu tersebut belum sampai ke Presiden.


"Belum, pembahasannya belum ke Presiden. Baru di kita mungkin, aku kemarin baru rapat," ujarnya.


Potensi Regulasi Direvisi


Terkait aturan impor, Sudaryono menyebut ada peluang dilakukannya revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, selama ada kesepakatan.


"Gini lho, peraturan ini kan yang bikin manusia. Semua peraturan itu bisa direview. Yang nggak bisa direview itu namanya Al-Quran dan Sunnah," tegas dia.


Meski begitu, ia menekankan proses perubahan regulasi membutuhkan dialog dengan seluruh pihak terkait.


"Ya disitu kan ada namanya dialog, ada tesa, antitesa, sintesa, itu kan yang biasa dong. Kan nggak bisa kita memaksakan kehendak kita, sementara di sana juga ada pertimbangan lain," ujarnya.


Saat ditanya soal data impor etanol, Sudaryono mengatakan, Kementan tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengeluarkan rekomendasi impor, sehingga dia tidak memiliki data terkait itu. Namun, pihaknya tetap menyampaikan keluhan dari petani tebu terkait penumpukan tetes ini.


"Gini lho, etanol ini kan tidak ada rekomendasi di Kementerian Pertanian. Jadi kami nggak memonitor etanolnya, tapi ada keluhan, dan itu kita sampaikan," pungkasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tak Semua Baru, Begini 3 Skema Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih

Read Entire Article