Wamenbud Dukung Pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG, – Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, menyatakan dukungan terhadap pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Proyek ini akan menjadi simbol pentingnya sejarah Bumi Melayu bagi Indonesia.

Dalam acara Kepri International Art & Culture yang berlangsung di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Kepri, Selasa malam, Giring menyampaikan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kepri guna merealisasikan monumen tersebut. Rencananya, pembangunan akan dimulai pada 2026 dan ditargetkan selesai akhir 2027.

Giring menekankan bahwa Pulau Penyengat merupakan tempat asal bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu. Pendirian monumen ini diharapkan dapat memperkuat posisi pulau itu sebagai saksi sejarah lahirnya bahasa nasional.

Selain itu, Giring mengharapkan agar ajang Kepri International Art & Culture 2025 dapat digelar rutin setiap tahun sebagai upaya mempromosikan budaya Melayu di kancah internasional. Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov Kepri melalui Dinas Pariwisata yang menyelenggarakan acara tersebut karena berdampak positif pada industri ekonomi kreatif dan pariwisata.

Giring juga mendorong anak-anak muda di Kepri untuk aktif mempromosikan budaya setempat melalui media sosial, guna menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. "Berikan senyuman terbaik bagi wisatawan, karena mereka datang membawa uang untuk mengangkat ekonomi dan kesejahteraan warga Kepri," ujarnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menambahkan bahwa Monumen Bahasa Nasional akan menjadi simbol kebanggaan masyarakat dan pengingat sejarah penting lahirnya Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu, hasil pemikiran Raja Ali Haji dari Pulau Penyengat. Monumen setinggi 60 meter ini akan dibangun di kawasan Bukit Kursi Penyengat dan dilengkapi dengan lift serta museum.

Ansar meminta dukungan dari Wamenbud Giring dalam pembangunan monumen yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp110 miliar tersebut.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara