Vietnam Berhasil Negosiasikan Tarif AS Jadi 20 Persen, Ekonom: Bagaimana dengan Indonesia?

4 weeks ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyepakati perjanjian perdagangan bilateral dengan Vietnam, yang menetapkan tarif tetap sebesar 20 persen atas seluruh barang ekspor Vietnam ke AS, serta membuka pasar Vietnam sepenuhnya bagi produk-produk asal AS. Kesepakatan ini dinilai mengubah peta perdagangan global secara signifikan.

“Kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi cepat dan kalkulatif dari Hanoi setelah menghadapi ancaman tarif 46 persen. Vietnam memilih menyerahkan sebagian kendali pasarnya demi menjamin kepastian ekspor. Hasilnya, Trump memuji kesepakatan itu sebagai ‘luar biasa’,” kata Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, Kamis (3/7/2025).

Merespons hal itu, Syafruddin mempertanyakan posisi Indonesia dalam menghadapi dinamika serupa. Menurutnya, Indonesia hingga kini masih terguncang oleh pemberlakuan tarif 32 persen dari AS sejak April 2025. AS menuding Indonesia menerapkan kebijakan pembatasan impor yang menghambat akses pasar, serta mempertanyakan surplus neraca dagang Indonesia.

Sebagai respons awal, pemerintah Indonesia melonggarkan ketentuan impor atas 10 kelompok komoditas strategis, termasuk bahan baku industri, pupuk, dan sepeda. Namun, kebijakan ini masih bersifat sepihak dan belum dibarengi dengan langkah negosiasi dua arah secara diplomatik.

“Perbandingan ini sering kali memunculkan usulan, ‘Mengapa Indonesia tidak meniru Vietnam?’ Namun realitasnya, Indonesia tidak bisa begitu saja meniru Vietnam, dan juga tidak bisa bersikap keras seperti China,” ujar Syafruddin.

Ia menegaskan bahwa posisi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi menengah membuatnya tidak bisa menyerahkan akses pasar tanpa risiko politik domestik, sekaligus belum cukup kuat untuk mengajukan tantangan seperti yang dilakukan China. Karena itu, Indonesia perlu merumuskan strategi dagang nasional yang adaptif, selektif, dan tetap berdaulat.

Strategi yang direkomendasikan adalah pendekatan konsesi selektif (selective concession strategy), yakni membuka ruang negosiasi untuk sektor-sektor non-sensitif seperti logistik, jasa digital, atau produk keuangan, sembari tetap melindungi sektor strategis seperti pangan, pertanian, dan industri kecil-menengah.

“Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia bersedia menjadi mitra dagang yang terbuka dan konstruktif tanpa mengorbankan fondasi ketahanan ekonominya,” tutur Syafruddin.

Ia menambahkan, strategi ini membutuhkan tim negosiator profesional lintas kementerian yang tidak hanya memahami teknis perdagangan, tetapi juga lanskap politik global. Indonesia, menurutnya, perlu menyampaikan pesan bahwa siap berdialog secara sejajar, bukan hanya menunggu tekanan.

“Tarif 32 persen dari AS adalah sinyal bahwa pendekatan normatif dan reaktif tidak lagi cukup. Dunia perdagangan kini telah bergeser dari sistem multilateral berbasis norma menuju negosiasi bilateral berbasis kekuatan tawar,” katanya.

Syafruddin menutup dengan menekankan pentingnya Indonesia hadir sebagai kekuatan menengah yang rasional dan strategis, yakni dengan melindungi sektor penting, membuka yang siap, dan menegosiasikan semua secara aktif.

“Keberhasilan Vietnam bukanlah peta jalan mutlak, tetapi menjadi alarm keras bahwa ketidakpastian bisa dikendalikan jika dihadapi dengan keberanian, kelincahan, dan strategi,” ucapnya.

Read Entire Article