Tiga berita di kanal politik Tempo yang mendapat perhatian tinggi kemarin, dari mulai reshuffle kabinet hingga Sri Mulyani diganti.
9 September 2025 | 06.56 WIB
TIGA berita di kanal Politik Tempo mendapat perhatian tinggi pembaca kemarin, Senin, 8 September 2025. Salah satunya mengenai reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani diganti.
Berita lain yang ada pada daftar terpopuler Tempo adalah mengenai rencana rencana darurat militer yang menguat di tengah demonstrasi pada akhir Agustus 2025. Darurat militer berarti tentara bakal memimpin upaya meredam aksi massa. Berikut rangkumannya:
Reshuffle Kabinet
Presiden Prabowo mengocok ulang komposisi kabinetnya. Lima menteri terdepak dari Kabinet Merah Putih. Prabowo juga membentuk satu kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah. Ia melantik pejabat baru Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin sore, 8 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Mereka yang diganti adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan; Menteri Koperasi Budi Arie; Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo; Menteri Keuangan Sri Mulyani; dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
Para menteri dan wamen yang dilantik Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah; Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah; Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan; Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI); dan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Prabowo belum menunjuk pengganti Budi Gunawan secara definitif. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan kursi itu sementara akan dijabat secara ad interim. Namun, Prasetyo belum mau mengungkapkan siapa yang akan mengisi jabatan itu. Sedangkan, calon Menteri Pemuda dan Olahraga belum bisa dilantik karena masih di luar kota.
Sri Mulyani diganti
Sebelum diganti, Sri Mulyani Indrawati dikabarkan beberapa kali mengajukan pengunduran diri. Tepatnya, setelah rumah dia di Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, dijarah sekelompok massa pada Ahad, 31 Agustus 2025. Peristiwa itu membuat Sri Mulyani terpukul. Melalui akun Instagram, ia mengaku sedih lukisan bunga yang dia lukis sendiri dijarah seorang pria berjaket merah.
Pada Ahad pagi, 31 Agustus 2025, Sri menyampaikan permohonan pengunduran dirinya dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sri kembali menyampaikan pengunduran diri pada hari yang sama. Permohonan itu kembali ia sampaikan kepada Presiden Prabowo di sela rapat kabinet di Istana Negara. Presiden menolak pengunduran dirinya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah Sri Mulyani mengundurkan diri dari posisi Menteri Keuangan. "Atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” kata Prasetyo usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025.
Darurat Militer
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dilaporkan mengusulkan kepada Presiden Prabowo untuk menetapkan status darurat militer. Sejumlah pejabat yang ditemui Tempo mengatakan usulan Sjafrie itu disampaikan dalam rapat terbatas di rumah Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Prabowo sempat menghubungi seorang jenderal purnawirawan untuk meminta pertimbangan atas saran Sjafrie. Namun orang-orang dekat Prabowo, menteri, petinggi partai politik, hingga sejumlah pejabat negara menentang usulan tersebut. Berbagai cara mereka lakukan untuk merayu Prabowo agar menolak draf tersebut.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang mengklaim tidak ada pembahasan ataupun rancangan tersebut di internal. "Saya sudah mengecek ke biro hukum, perundang-undangan, hingga tata usaha. Tidak ada dokumen seperti yang diberitakan,” kata Frega dalam jumpa pers di Kemhan, Senin, 8 September 2025.