Liputan6.com, Jakarta Di bawah sinar matahari tropis yang menyengat, kulit menjadi garda terdepan dalam melawan bahaya sinar ultraviolet. Sayangnya, masih banyak orang yang bingung membedakan antara sunscreen dan sunblock. Padahal, keduanya memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga kesehatan kulit.
Apakah benar sunscreen hanya menyaring sinar UV, sedangkan sunblock benar-benar memblokirnya? Lalu, manakah yang lebih cocok digunakan saat beraktivitas outdoor di siang hari? Artikel ini akan menjawab kebingungan tersebut melalui pendekatan ilmiah.
Mari pahami fungsi, cara kerja, perbedaan, serta manfaat nyata dari dua produk pelindung kulit ini berikut, kami rangkum untuk Anda, Selasa (19/8).
1. Apa Itu Sunscreen: Menyerap Sinar Sebelum Merusak Kulit
Sunscreen atau tabir surya adalah produk pelindung kulit yang bekerja dengan cara menyerap sinar ultraviolet (UV) sebelum mencapai lapisan kulit terdalam. Sunscreen mengandung bahan kimia seperti avobenzone, oxybenzone, dan octinoxate yang efektif menangkal sinar UV A dan UV B.
Produk ini ideal digunakan untuk aktivitas harian ringan, seperti pergi ke kantor atau sekolah, karena umumnya memiliki tekstur yang ringan dan cepat meresap ke kulit.
Menurut Halodoc dan Alodokter, sunscreen bekerja dari dalam kulit dan membutuhkan waktu setidaknya 15–30 menit setelah pemakaian agar optimal. Selain itu, sunscreen lebih cocok untuk kulit normal hingga berminyak karena tidak meninggalkan lapisan putih pada kulit.
2. Apa Itu Sunblock: Benteng Fisik dari Paparan UV
Berbeda dari sunscreen, sunblock bekerja secara fisik dengan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit. Kandungan utamanya adalah zinc oxide dan titanium dioxide, yang menciptakan penghalang langsung terhadap sinar matahari. Sunblock biasanya memiliki tekstur tebal dan dapat meninggalkan white cast (warna putih di kulit).
Merujuk studi berjudul "Pentingnya Melindungi Kukit dari Sinar Ultraviolet dan Cara Melindungi Kulit dengan Sunblock Buatan Sendiri" oleh Hapsah Isfardiyana dan Sita Ririn Safitri dari Universitas Islam Indonesia, disebutkan bahwa sunblock lebih direkomendasikan untuk aktivitas di bawah matahari langsung, seperti olahraga outdoor, berkebun, atau ke pantai. Dalam kandungannya, terdapat zat yang biasa disebut dengan SPF (Sun Protecting Factor) dengan nilai kisaran 2—60.
"Angka ini menunjukkan seberapa lama produk tersebutmampu melindungi atau memblok sinar UV yang menyebabkan kulit terbakar," tulis study tersebut.
3. Kenapa Sunscreen dan Sunblock Tak Bisa Disamakan? Ini Penjelasannya
Meskipun terlihat serupa, sunscreen dan sunblock memiliki perbedaan mendasar baik dari cara kerja, kandungan, hingga waktu penggunaannya. Kesalahan dalam memilih bisa membuat perlindungan kulit terhadap sinar UV menjadi tidak optimal. Berikut penjelasan lengkapnya:
A. Sunscreen: Pelindung Kimia yang Bekerja dari Dalam
Sunscreen bekerja dengan menyerap sinar ultraviolet (UV) sebelum sinar tersebut merusak sel-sel kulit. Bahan aktif dalam sunscreen—seperti avobenzone, oxybenzone, dan octinoxate—dirancang untuk menangkal sinar UV A (yang menyebabkan penuaan) dan UV B (yang menyebabkan kulit terbakar).
Produk ini umumnya berbentuk ringan dan transparan, cocok digunakan untuk kegiatan harian seperti bekerja di kantor, berbelanja, atau aktivitas dalam ruangan yang tetap terkena sinar matahari secara tidak langsung.
Karena cara kerjanya melibatkan reaksi kimia, sunscreen perlu waktu sekitar 15–30 menit setelah dioleskan agar dapat bekerja efektif. Oleh karena itu, sunscreen disarankan dipakai sebelum keluar rumah, dan perlu diulang pemakaiannya setiap 2–3 jam terutama jika banyak berkeringat atau terpapar air.
B. Sunblock: Tameng Fisik untuk Aktivitas Ekstrem
Sunblock, di sisi lain, bekerja secara fisik dengan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit. Kandungan utamanya adalah zinc oxide dan titanium dioxide, dua mineral yang bertindak sebagai penghalang langsung bagi sinar matahari agar tidak masuk ke kulit.
Berbeda dengan sunscreen, sunblock langsung efektif setelah diaplikasikan, tanpa perlu menunggu waktu menyerap. Namun karena sifatnya yang membentuk lapisan fisik, sunblock biasanya memiliki tekstur lebih tebal dan dapat meninggalkan white cast (lapisan putih di kulit).
Sunblock sangat cocok digunakan saat beraktivitas di bawah sinar matahari langsung seperti berolahraga di luar ruangan, mendaki, atau pergi ke pantai. Produk ini juga direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dengan kulit sensitif, karena minim iritasi dan bekerja tanpa reaksi kimia dalam kulit.
4. Cara Menggunakan Sunscreen dan Sunblock
Untuk hasil maksimal, penggunaan sunscreen dan sunblock harus dilakukan dengan urutan dan teknik yang benar:
Sunscreen:
- Gunakan 15–30 menit sebelum keluar rumah.
- Oleskan merata pada wajah, leher, dan area tubuh terbuka.
- Ulangi pemakaian setiap 2–3 jam, terutama jika berkeringat.
Sunblock:
- Gunakan sebelum terpapar sinar langsung (bisa sesaat sebelum keluar).
- Oleskan lebih tebal, terutama pada area yang sering terbakar seperti hidung dan pipi.
- Reaplikasi setiap 2 jam, apalagi setelah berenang atau mengelap wajah.
- Jangan lupa, takaran ideal adalah 2 ruas jari untuk wajah. Aplikasi terlalu tipis bisa menurunkan efektivitas hingga 50%.
5. Manfaat Sunscreen dan Sunblock: Mencegah Kerusakan Hingga Kanker Kulit
Manfaat utama kedua produk ini bukan hanya mencegah kulit terbakar, tapi juga menjaga kesehatan jangka panjang:
- Mencegah penuaan dini dan flek hitamMengurangi risiko kanker kulit
- Menjaga warna kulit tetap merata
- Melindungi DNA sel dari kerusakan akibat UV
- Menjaga kelembapan dan elastisitas kulit
- Jurnal ilmiah menyebut bahwa radiasi UV dapat merusak jaringan kolagen dan memicu pembentukan sel kanker jika kulit tidak dilindungi.
5 Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Sunscreen vs Sunblock (People Also Ask - Google)
1. Mana yang lebih baik, sunscreen atau sunblock?
Keduanya baik, tergantung kebutuhan. Sunscreen untuk harian, sunblock untuk aktivitas outdoor.
2. Apa SPF yang ideal untuk penggunaan harian?