Istanbul (ANTARA) - Slovenia pada Kamis beserta 13 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyerukan tindakan diplomatik yang mendesak untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza agar tercapai "perdamaian yang langgeng."
Dalam pernyataan yang diunggah di akun resmi Kementerian Luar Negeri di platform media sosial AS, X, Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon menyoroti sikap negaranya terhadap penderitaan warga Gaza yang terus meningkat di wilayah tersebut.
"Bersama 13 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya, Slovenia telah menunjukkan sikap kami terhadap penderitaan luar biasa yang dialami oleh begitu banyak orang di Gaza," kata Fajon.
"Kami menyerukan diplomasi aksi untuk mengakhiri kematian anak-anak, ibu, dan banyak lainnya yang terus-menerus dan tidak perlu," imbuhnya.
Dia menyerukan dengan tegas solusi jangka panjang, dan menyatakan bahwa "perdamaian yang langgeng adalah suatu keharusan."
Rancangan resolusi tersebut, yang diajukan kepada Dewan Keamanan menyusul inisiasi rencana serangan militer Israel untuk memperluas dan mengonsolidasikan pendudukannya di Jalur Gaza, mengusulkan gencatan senjata yang mendesak dan berkelanjutan di samping bantuan kemanusiaan tanpa batas.
Meski 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan memberikan suara dukungan terhadap resolusi tersebut, resolusi itu diblokir ketika AS memberikan suara penentangannya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Lagi, AS gagalkan resolusi PBB soal gencatan senjata di Gaza
Baca juga: Pengamat: Presiden Prabowo bisa pimpin upaya mereformasi DK PBB
Penerjemah: Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.