Washington (ANTARA) - Penutupan pemerintah (shutdown) parsial membayangi Amerika Serikat (AS) setelah Senat pada Jumat (19/9) menolak langkah pendanaan jangka pendek yang sebelumnya pada hari itu disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dengan selisih suara tipis, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rencana yang disusun Partai Republik untuk mempertahankan pendanaan pemerintah hingga akhir November, tetapi Senat memblokirnya beberapa jam kemudian dengan 44 suara mendukung dan 48 menolak, gagal mencapai 60 suara yang diperlukan. Alternatif dari Partai Demokrat, yang mencakup ketentuan tentang program kesehatan, juga gagal.
Dengan kedua kamar parlemen kini mengalami kebuntuan dan batas waktu perpanjangan pendanaan federal berakhir pada tengah malam 30 September, risiko penutupan pemerintah semakin meningkat.
Penutupan pemerintah akan menghentikan banyak layanan federal, menunda gaji bagi ratusan ribu pekerja, serta mengganggu berbagai operasional mulai dari taman nasional hingga pemrosesan visa, meskipun program wajib seperti Jaminan Sosial dan Medicare akan terus berlanjut.
Kebuntuan ini menyoroti perpecahan partisan yang dalam di Washington, dengan Partai Demokrat mengkritik rencana DPR AS karena mengabaikan prioritas kesehatan, sementara Republik berargumen rancangan undang-undang (RUU) sementara diperlukan guna memberikan lebih banyak waktu untuk bernegosiasi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.