Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman melawan kanker kelenjar getah bening stadium 4 membuat Faisal Esach Rifky, finalis MasterChef Indonesia, tergerak untuk berkolaborasi dengan salah satu rumah sakit swasta di Tangerang. Dia kini menghadirkan menu sehat khusus bagi pasien yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.
Finalis MasterChef Indonesia Season 2 itu bercerita bahwa dirinya merupakan survivor Limfoma Hodgkin stadium 4 yang sempat menyebar hingga ke paru-paru. "Sebelum dinyatakan sembuh, saya sempat berobat ke luar negeri, lalu melanjutkan pengobatan dengan 12 kali kemoterapi di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri," ujar Faisal.
Setelah menjalani tiga kali kemoterapi, hasil pemeriksaan menunjukkan kemajuan luar biasa. Setengah dari kankernya telah menghilang dan hanya tersisa satu titik kecil. Hingga akhirnya, pada kemoterapi ke-12, dokter menyatakan tubuh Faisal bersih dari kanker.
"Sekarang saya kembali ke rumah sakit yang sama, bukan untuk berobat, tapi untuk berbagi inspirasi lewat dunia kuliner," ujarnya.
Pasien Bisa Makan Enak Tanpa Korbankan Nilai Gizi
Faisal kini mengembangkan berbagai menu sehat dan bergizi yang dirancang khusus bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan maupun masa pemulihan. Tujuannya sederhana, agar para pasien tetap bisa menikmati makanan lezat tanpa mengorbankan nilai gizi.
Cerita perjuangan Faisal melawan kanker kelenjar getah bening diharapkan dapat memberi harapan bagi pasien lain yang sedang berjuang. "Chef Esach menjadi contoh inspiratif bahwa kanker bukan akhir dari segalanya. Kolaborasi ini kami wujudkan dalam program Sepiring Harapan, yaitu menu pasien hasil kreasi bersama Chef Esach dan tim dokter gizi Mandaya," kata Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, dr. Ben Widaja.
Pada Sabtu, 8 November 2025, kolaborasi ini juga ditampilkan dalam gathering komunitas kanker Geng Macan, bagian dari Mandaya Advanced Cancer Center yang beranggotakan lebih dari 1.000 pasien.
"Acara ini digelar tiap tiga bulan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan bagi para pejuang dan penyintas kanker. Chef Esach berbagi kisah perjuangannya sekaligus melakukan demo masak dengan menu sehat untuk pasien kanker," ujar Ben.
Mengenal Geng Macan
Menu yang dihadirkan antara lain onde ubi cheese, lumpia ayam pedas, nasi liwet ayam, hingga ketan sengkolo. Semua disajikan dengan cita rasa nikmat tanpa meninggalkan aspek gizi.
"Menu yang dia tampilkan membuktikan bahwa makanan sehat tetap bisa lezat dan menggugah selera," tambah Ben.
Dalam kesempatan yang sama, rumah sakit tersebut juga meluncurkan Geng Macan Corner di Urbe Coffee RS Mandaya, sebuah wadah apresiasi bagi para penyintas dan pasien kanker untuk menjual hasil karya kuliner mereka.
"Di sini mereka bisa menitipkan dan menjual makanan atau camilan buatan sendiri sebagai simbol bahwa penyintas kanker bisa kembali berkarya," ujar Ben.
Sebagai anggota komunitas, Chef Esach juga menitipkan produk makanannya di Geng Macan Corner.
Keterlibatannya menjadi bukti nyata bahwa kesembuhan bukan akhir perjalanan, melainkan awal baru untuk berbagi semangat dan inspirasi bagi banyak orang.
.png)
1 month ago
21
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439522/original/007583400_1765360063-WhatsApp_Image_2025-12-10_at_15.22.33__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439528/original/038485400_1765360256-water_treatment.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415963/original/056059600_1763436782-DSC_6357.jpg)



















