Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn menegaskan komitmen bersama ASEAN dan Jepang terhadap sistem perdagangan yang transparan, adil, terbuka dan berbasis aturan
Hal itu disampaikan Kao dalam Dialog ke-17 antara Sekjen ASEAN dan Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) di Jakarta, Selasa.
“ASEAN dan Jepang telah menegaskan kembali komitmen bersama kami terhadap sistem perdagangan yang transparan, adil, terbuka, dan berbasis aturan melalui implementasi AJCEP dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang efektif,” ujar Kao.
AJCEP adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-Jepang yang dimulai sejak 2008.
Sekjen ASEAN itu berpendapat bahwa ketahanan komunitas bisnis kini berarti lebih dari sekadar bertahan menghadapi tantangan, melainkan juga mengubah kesulitan menjadi peluang baru.
Baca juga: Sekjen: Dialog ASEAN-Jepang perkuat kolaborasi ekonomi
Meski ketidakpastian tarif global menciptakan kompleksitas operasional, kata Kao, kemitraan ASEAN-Jepang menawarkan fondasi yang stabil melalui pengaturan perdagangan preferensial yang telah mapan.
“Di bahwa AJCEP, bisnis Jepang mendapatkan manfaat dari pengurangan tarif yang signifikan pada sektor-sektor utama, sementara perusahaan-perusahaan ASEAN mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar Jepang yang canggih,” ujarnya.
Menurut dia, kerangka kerja preferensial tersebut menjadi semakin berharga seiring upaya bisnis untuk mendiversifikasi rantai pasok dan mengeksplorasi peluang pasar baru di tengah dinamika perdagangan global yang terus berubah.
Baca juga: FJCCIA: Perusahaan Jepang berkomitmen penuh pada pasar lokal
Dalam konteks tersebut, lanjut Kao, FJCCIA berperan sebagai mekanisme penting yang mendukung Kemitraan Ekonomi ASEAN-Jepang dengan mengoordinasikan upaya bersama dan menyalurkan masukan dari komunitas bisnis di ASEAN.
“Mewakili ribuan bisnis Jepang di seluruh ASEAN, FJCCIA memainkan peran penting dalam memajukan integrasi ekonomi, mendorong inovasi, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan,” tuturnya.
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang mengadakan Dialog ke-17 antara Sekjen ASEAN dan FJCCIA: Penciptaan Bersama untuk Masa Depan yang Sejahtera di Tengah Ketidakpastian Global di Jakarta pada Selasa.
Dalam dialog tersebut FJCCIA mengusulkan empat pilar yang dapat memperkuat daya tarik bisnis ASEAN yaitu rantai pasokan yang tangguh, ekonomi hijau dan berkelanjutan, ekonomi digital, inovasi dan teknologi yang sedang berkembang, dan yang terakhir adalah ASEAN yang inklusif.
Baca juga: FJCCIA berkomitmen perkuat ASEAN sebagai pusat ekonomi global
Baca juga: ASEAN: Rekomendasi Jepang dapat tingkatkan industri Asia Tenggara
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.