Sederet Fakta Wali Kota Prabumulih Pecat Kepala Sekolah hingga Disanksi Kemendagri

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

BEREDAR video yang menampilkan seorang kepala sekolah dicopot dari jabatannya seusai menegur siswa yang kedapatan membawa mobil ke sekolah. Dalam rekaman itu, terlihat sekumpulan guru berseragam dinas berwarna cokelat dan puluhan siswa mengerumuni kepala sekolah disertai isak tangis.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Para siswa terekam menyalami kepala sekolah secara bergiliran. Unggahan yang viral pada Selasa, 16 September, itu menyebutkan, momen haru tersebut merupakan salam perpisahan karena kepala sekolah dan satu penjaga SMP Negeri 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, dimutasi.

Dalam video itu juga disebutkan siswa sekolah menengah pertama yang ditegur kepala sekolah itu merupakan anak dari Wali Kota Prabumulih. Adapun kepala sekolah yang dimutasi itu belakangan diketahui bernama Roni Ardiansyah. 

Wali Kota Prabumulih Arlan mengklarifikasi video tersebut. Dia menegaskan, video tersebut tidak benar alias hoax. Dia menyatakan belum memindahkan Roni, melainkan sekadar menegur lantaran ada kasus yang membuat sejumlah murid tidak betah belajar di sekolah tersebut.

Namun Arlan tidak menjelaskan secara detail kasus apa yang dimaksud. "Kasus ini sudah dimuat di media massa, saya sebagai Wali Kota Prabumulih memanggil Pak Roni, dan menegur jangan sampai terjadi lagi," ujar Arlan melalui video yang diunggah di laman media sosial Instagram resminya @cak.arlan_official pada Selasa, 16 September 2025.

Duduk perkara menurut Wali Kota Prabumulih

WALI Kota Prabumulih Arlan menceritakan kronologi peristiwa tegur-menegur yang membuatnya murka hingga memutasi Kepala SMPN 1 Roni Ardiansyah. Menurut dia, kekesalan itu bukan semata karena anaknya dilarang membawa mobil ke sekolah, melainkan karena keputusan pihak sekolah yang tidak bijak.

Arlan mengatakan peristiwa itu terjadi pada tanggal merah bertepatan dengan Hari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau pada Jumat, 5 September 2025. Hari itu putrinya latihan ekstrakurikuler drumband bersama teman-temannya di sebuah tempat yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah. Menjelang sore, saat hujan turun, salah seorang guru meminta mereka kembali ke sekolah.

Sang anak bersama teman-temannya itu lantas kembali ke sekolah menggunakan mobil yang dikemudikan oleh sopir Arlan. Karena hujan, sopir berinisiatif mengantar mereka hingga masuk ke halaman sekolah. Namun seorang satpam melarang sehingga mereka memutar balik dan kembali keluar. 

Akhirnya, anak-anak itu basah kuyup karena harus berjalan dari parkiran luar ke dalam kelas. "Hujan-hujan, seluruh anak-anak itu basah semua," kata Arlan dalam konferensi pers di kantor Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 September 2025. Dia kecewa dengan kebijakan sekolah yang tidak memperhatikan situasi dan kondisi saat itu. 

Menurut pengakuannya, Arlan menegur Roni karena terpancing emosi. Sebab, Roni melarang anaknya parkir di dalam sekolah sehingga membuat putrinya itu kehujanan. Ia menceritakan peristiwa itu terjadi pada tanggal merah atau pada Jumat, 5 September 2025

Tanggapan Kepala SMPN I Prabumulih

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMPN I Prabumulih Roni Ardiansyah membenarkan kronologi yang dipaparkan Arlan. Roni mengatakan saat itu pihak sekolah menegur anak Arlan dalam rangka menerapkan peraturan yang berlaku. "Saya hanya mengikuti aturan dari pemerintah dan juga melalui dinas pendidikan," kata dia. 

Karena teguran tersebut, Arlan sempat memutasi kepala sekolah dan menggantinya dengan pelaksana tugas atau plt. Sedangkan satpam sekolah yang melarang mobil masuk ke sekolah dipindahtugaskan menjadi satuan polisi pamong praja atau Satpol PP selama tiga hari. Peristiwa ini kemudian viral di media sosial. 

Roni mengaku telah memaafkan Arlan yang telah berbuat sewenang-wenang kepadanya. Ia juga menganggap polemik ini telah selesai dengan kembalinya ia bertugas sebagai Kepala Sekolah di SMPN I Prabumulih. "Saya sampaikan bahwa masalah telah selesai," ucap dia. Saat ini, baik Roni maupun satu satpam yang semula dicopot itu sudah kembali bertugas

Penilaian Kementerian Dalam Negeri

Kementerian Dalam Negeri kemudian memanggil Arlan dan Roni untuk menjalani pemeriksaan oleh tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di kantor Inspektorat selama hampir delapan jam. Pemeriksaan yang digelar Kamis, 18 September 2025 itu juga menghadirkan Sekretaris Daerah Sumatera Selatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prabumulih, dan sejumlah pejabat Kemendagri lainnya.

Dalam kesimpulannya tim menilai tindakan Arlan memutasi Roni telah melanggar prosedur. “Mutasi atau pemindahan Roni Adriansyah tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 28 Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah," kata Inspektur Jenderal Kemendagri Sang Made Mahendra Jaya pada Kamis. 

Kementerian Dalam Negeri akan menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis kepada Arlan. Mahendra mengatakan sanksi ini telah disepakati tim Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Setelah itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akan menyetujui untuk akhirnya dilaksanakan.

Komentar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengaku sudah memantau soal polemik isu pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Sumatera Selatan. Ia juga berkomunikasi dengan Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Sumatera Selatan bersama Dinas Pendidikan setempat.

Hasilnya, Mu'ti menegaskan tidak ada pencopotan maupun mutasi pada yang bersangkutan. Ia menyebut kepala sekolah menengah pertama itu tetap bertugas seperti biasa. "Tidak ada pergantian kepala sekolah," kata dia kepada Tempo melalui pesan tertulis pada Rabu, 17 September 2025. 

Teguran dari Gerindra

Wali Kota Prabumulih Arlan mengatakan telah mendapat teguran dari pimpinan Partai Gerindra buntut polemik pencopotan Kepala SMPN 1. Teguran itu, kata Arlan, disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah atau DPD Gerindra Sumatera Selatan. "Sudah menegur dan mengarahkan saya agar jangan sampai terulang kembali," ujar dia dalam konferensi pers di kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 September 2025.

Arlan menyebut Gerindra juga akan memberinya sanksi atas kegaduhan yang ia buat. Namun, sanksi itu baru akan diberikan selepas Kementerian Dalam Negeri memberikan penilaian. "Saya juga diberikan sanksi-sanksi, tapi nanti setelah selesai dipanggil ini," ucap dia.

Arlan terpilih sebagai Wali Kota Prabumulih bersama wakilnya, Franky Nasril, dalam kontestasi pemilihan umum 2024. Ketika itu ia mendapat dukungan dari Gerindra dan unggul dengan meraih 59.492 suara atau 53,29 persen dari jumlah seluruh suara sah 111.624 suara pada pemilihan umum 2024. 

Arlan juga tercatat sebagai Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra untuk Kota Prabumulih dan anggota Jaringan Pengusaha Cargo (JPC) Kota Prabumulih. Pada kontestasi pemilihan presiden 2024 lalu, Arlan bahkan dipercaya menjadi Ketua Penasihat Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran untuk Kota Prabumulih. 

Read Entire Article