Jakarta (ANTARA) - Saksi pelapor membawa bukti rekaman pembicaraan dengan asisten rumah tangga (ART) untuk ungkap kasus pembunuhan anak laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Saya membawa rekaman pembicaraan saya dengan ART, sama anak-anaknya yang diceritakan," kata saksi pelapor bernama Muhammad Reza kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Reza mengatakan bukti yang dibawa merupakan rekaman suara dan keterangan saksi untuk dilaporkan ke Polsek Pesanggrahan.
Berbekal memahami sejumlah bukti dan rasa kemanusiaan, akhirnya Reza berani agar kasus pembunuhan itu terungkap.
"Ya dari bukti-bukti kecil itu terungkap siapa pelakunya dan jenazah di mana," ucapnya.
Baca juga: Ini alasan saksi baru berani lapor ke polisi kasus Alvaro
Adapun, pihaknya sebagai saksi pelapor tidak merasa adanya ancaman karena menurutnya saksi dan keponakan pelaku merupakan kawan baik.
Sebelumnya, Saksi pelapor bernama Muhammad Reza (46) mengakui baru berani melapor ke polisi kasus anak laki-laki, Alvaro Kiano Nugroho (6) karena takut dan tak paham detailnya.
Hingga akhirnya, dia mulai mengumpulkan bukti untuk berani melapor kepada Polsek Pesanggrahan.
Adapun laporan itu berupa keterangan saksi yang mengaku mengetahui aksi yang dilakukan oleh tersangka pembunuhan, Alex Iskandar (49).
Sementara itu, kepolisian juga melakukan penyembuhan trauma (trauma healing) bagi keluarga mendiang Alvaro.
Baca juga: Polisi ungkap saksi kunci G dan ayah pembunuh Alvaro berteman baik
Sebelumnya, kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan Alvaro merupakan ayah tiri dari bocah laki-laki tersebut yang bernama Alex Iskandar (AI).
Ayah tirinya itu diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai.
Polisi kemudian menemukan Alvaro yang hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu dalam kondisi meninggal dunia dan menangkap Alex pada Rabu (19/11) malam.
Polisi juga mengungkap motif pembunuhan Alvaro, yakni karena ayah tirinya itu cemburu dengan sang istri.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301737/original/000530900_1753954594-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_16.23.30_0e70084e.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393654/original/047231900_1761566632-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_6.57.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393710/original/099592200_1761575550-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_22.20.05.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393482/original/049060900_1761556475-hl2.jpg)





