MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan surat edaran yang berisi perintah pengaktifan kembali kegiatan sistem keamanan keliling atau siskamling. Surat yang terbit pada 3 September 2025 itu juga berisi arahan melakukan kegiatan pos ronda di tingkat RT/RW.
Pengaktifan kembali siskamling serta pos ronda ini sebagai respons pemerintah terhadap kondisi keamanan di daerah setelah gelombang demonstrasi massa secara besar-besaran pada pekan terakhir Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Kepala Biro Infohan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Wenas mengatakan pengaktifan kembali kegiatan siskamling itu cukup positif. Menurut dia, kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam urusan keamanan daerah ini sesuai dengan jargon yang mengemuka saat kerusuhan demonstrasi akhir Agustus lalu.
"Jadi sama seperti tagline Warga Jaga Warga," katanya di kantor Kemhan, Jakarta pada Kamis, 18 September 2025.
Dia menyatakan kementeriannya mendukung kegiatan siskamling yang diaktifkan kembali. Selain itu, Frega berujar kegiatan itu bakal lebih baik bila ada kolaborasi antara masyarakat dan prajurit Tentara Nasional Indonesia.
Sebab, dia menilai, prajurit militer juga berasal dari rakyat sehingga memiliki tujuan yang sama untuk mengamankan kepentingan masyarakat. "(Potensi kerja sama) ini bukan berarti TNI ingin mencampuri urusan sipil. Tidak ada sama sekali," ucap Frega.
Sebagai bagian dari TNI, dia menyatakan memahami makna dari demokrasi yang berlaku di Indonesia. Tentara, kata dia, bakal patuh pada nilai-nilai demokrasi sesuai dengan amanat undang-undang agar tidak mencampuri urusan sipil.
Selain itu, menurut dia, keterlibatan prajurit TNI di kegiatan siskamling juga selaras dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan kepala negara menginginkan adanya stabilitas keamanan tanpa ada gangguan dari manapun.
Dalam kesempatan terpisah, TNI Angkatan Darat menyatakan mendukung kegiatan siskamling. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan satuannya bakal ikut mengawal siskamling di daerah.
Menurut dia, tentara akan menggunakan satuan kewilayahannya seperti komando distrik militer dan komando rayon militer dalam pelibatan di kegiatan siskamling. “Selain untuk membantu, mengatasi kegiatan masyarakat, juga meyakinkan salah satunya situasi semua wilayah itu kondusif," kata dia di Markas Besar Angkatan Darat, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 September 2025.
Menurut Wahyu, TNI AD tidak akan membentuk unit baru khusus untuk patroli siskamling. Ia mengharapkan pengalaman kerja sama pengamanan yang ada selama ini menjadi bekal untuk membuat sistem keamanan lingkungan yang lebih baik dan lebih tertib.
Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini