Realisasi PSN Wujud Nyata Kota Bertuah

NFO NASIONAL - Sungguh sebuah keberuntungan, Kota Pekanbaru resmi masuk dalam daftar 50 kota prioritas pengembangan nasional periode 2025-2029, yang merupakan bagian dari visi strategis pemerintah pusat untuk mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah di luar Pulau Jawa. Pengakuan ini menunjukkan pertumbuhan pesat “Kota Bertuah” ini dan potensinya sebagai kota metropolitan modern.

Tentu ini menjadi sebuah kebanggaan Kota Pekanbaru dan sekaligus tantangan bagi Agung Nugroho sebagai Wali Kota yang dilantik pada 20 Februari 2025 lalu untuk segera merealisasikan Program Strategis Nasional (PSN) yang nantinya akan sangat mendukung kemajuan daerahnya.

Agung mengatakan beberapa usulan program prioritas Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah disetujui dan ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Daerah. Salah satu program utama Pemko yang masuk dalam daftar tersebut adalah pembangunan Jalan Lingkar Luar Pekanbaru atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Lingkar 70.

Proyek infrastruktur ini akan berperan sebagai penyangga utama jalur logistik dan transportasi perkotaan, sekaligus terintegrasi langsung dengan Jalan Tol Pekanbaru–Rengat, bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dan Tol Pekanbaru–Dumai. “Jadi, ini proyek pertama kita yang akan dilaksanakan tahun depan. Kita berharap ini bisa mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan Jalan Lingkar 70 ini nantinya terhubung dengan Jembatan Siak V yang akan membuka akses dari wilayah Tenayan ke Okura, dan menjadi bagian dari sistem outer ring road Kota Pekanbaru. Di Tenayan juga akan dikembangkan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang akan memajukan wilayah timur Pekanbaru.  Di sana sudah ada pelabuhan, PLTU, dan PLTG.

Selain proyek infrastruktur jalan, Pemko Pekanbaru juga akan membangun Sekolah Rakyat mulai SD, SMP, dan SMA. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 750 miliar. “Lahannya sudah kita sediakan dan tinggal menunggu pembangunan dari pusat,” ucapnya.

Di sektor pariwisata dan kebudayaan, Pekanbaru juga mendapat angin segar. Pemerintah Pusat menyetujui program revitalisasi kawasan tepian Sungai Siak serta penataan kawasan Kota Tua Pekanbaru di wilayah Senapelan. Menurut Agung, revitalisasi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya Melayu di jantung Kota Pekanbaru.

Pengembangan angkutan umum listrik perkotaan juga akan dilakukan yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru. Melalui program ini, Pemerintah Pusat akan menyalurkan bantuan kendaraan umum, seperti mobil dan bus beserta petunjuk teknis pelaksanaannya guna mendukung sistem transportasi publik yang efisien, aman, dan ramah lingkungan di Pekanbaru.

Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Otak dan Jantung juga sedang berlangsung di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, dan ditargetkan selesai pada tahun 2026. RSUP ini dirancang untuk menjadi pusat layanan otak dan jantung regional Sumatera. Sementara, studi kelayakan untuk proyek Flyover Garuda direncanakan pada tahun ini, dengan konstruksi diharapkan dimulai pada tahun 2026.

Program PSN lainnya di Kota Pekanbaru yang disetujui pemerintah pusat adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, digitalisasi pendidikan, pengentasan kemiskinan, pengelolaan sampah terpadu, pembangunan rumah swadaya, dan pembangunan gas kota.

Dalam program MBG, sampai saat ini sudah 37 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Pekanbaru. Satu dapur SPPG mampu melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi per hari.

Di program Koperasi Merah Putih, sampai saat ini ada sebanyak 83 koperasi yang berbadan hukum dan  tersebar di setiap kelurahan Kota Pekanbaru. Begitu juga dengan Program Digitalisasi Pendidikan, sampai sejauh ini masih berlangsung. Salah satu contoh, Kota Pekanbaru mendapat smartboard atau papan tulis pintar di setiap sekolah negeri.

Sementara, untuk program pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan intervensi dalam penghapusan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dengan mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai alat menekan angka kemiskinan. Pemko juga sudah mengembangkan sistem pengelolaan sampah pengangkutan dan pengurangan timbulan sampah melalui Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di setiap kelurahan.

Untuk tahun ini, Pemko Pekanbaru akan merencanakan pembangunan 42 unit Rumah Layak Huni baru, serta tambahan 12 unit rumah akan direhabilitasi. Selain itu, Pemko juga sudah membangun 20 ribu sambungan rumah jaringan gas.

Agung mengatakan Pemko Pekanbaru terus melakukan koordinasi secara intens dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau dalam mempercepat penyelesaian PSN. Menurutnya, melalui kombinasi antara penguatan kelembagaan, kolaborasi pelaksanaan, dukungan anggaran, partisipasi masyarakat, dan pengawasan berkelanjutan, Pemko berupaya memastikan bahwa manfaat PSN tidak berhenti pada pembangunan fisik saja, tapi terus berlanjut melalui pengelolaan yang efektif dan berkesinambungan.

Realisasi berbagai PSN ini diharapkan dapat mengubah wajah Kota Pekanbaru, meningkatkan nilai investasi, memperkuat konektivitas, dan memberikan dampak positif yang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat setempat.

Agung mengatakan keberadaan PSN ini juga mengurangi angka pengangguran di Kota Pekanbaru karena banyak tenaga kerja lokal yang diserap. “Saya berharap PSN ini dapat direalisasikan untuk segera dibangun. Karena ini akan mendongkrak perekonomian yang ada di Kota Pekanbaru,” katanya. (*)