Istanbul (ANTARA) - Qatar pada Selasa (16/9) mengatakan bahwa serangan udara Israel ke Doha pada pekan lalu mempercepat kebutuhan akan pembaruan perjanjian pertahanan strategis dengan Amerika Serikat.
“Ya, serangan ini mempercepat perlunya untuk memperbarui perjanjian pertahanan strategis antara AS dan Qatar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majed al-Ansari, dalam konferensi pers di Doha.
“Ini sebenarnya bukan hal yang baru, melainkan percepatan dari proses yang sudah berjalan,” tambahnya.
Sebelumnya pada dekade akhir abad ke-20 atau tepatnya Juni 1992, Qatar telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan pemerintah AS.
Pada Selasa pagi, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang tiba di Doha dari Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Diwan Emir mengatakan bahwa pertemuan tersebut meninjau hubungan strategis antara kedua negara dan langkah-langkah untuk memperkuatnya, khususnya di bidang pertahanan.
Sementara itu, Menlu AS menegaskan kembali kemitraan keamanan antara Washington dengan Qatar.
Baca juga: Qatar kini fokus jaga kedaulatan, bukan mediasi Gaza
“Kami menegaskan kembali kemitraan keamanan AS-Qatar yang langgeng dan komitmen bersama kami untuk kawasan yang lebih aman dan stabil,” tulisnya di platform media sosial X.
Rubio juga berterima kasih kepada Qatar atas upaya mediasi yang berkelanjutan untuk menengahi kesepakatan damai antara Israel dan Hamas serta membawa pulang para sandera.
Adapun sebelum kedatangannya dari Israel, Rubio mengatakan bahwa Washington dan Doha hampir menyelesaikan perjanjian kerja sama pertahanan yang ditingkatkan.
Kunjungan itu dilakukan setelah KTT Darurat Arab-Islam yang berlangsung di Doha pada Senin (15/9) yang hasilnya mengutuk serangan Israel dan menyatakan solidaritas terhadap Qatar.
Qatar, bersama Mesir dan AS, telah menjadi mediator dalam upaya mengakhiri perang Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.
Sumber: Anadolu
Baca juga: RI soal serangan Israel di Doha: Pengkhianatan proses perdamaian
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.