Doha (ANTARA) - Qatar mengatakan saat ini lebih fokus melindungi kedaulatan negara dan mencegah serangan baru ke wilayahnya, bukan mediasi gencatan senjata di Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, pada Selasa.
"Negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza telah bergeser ke belakang di tengah serangan licik Israel terhadap negara yang menjadi mediator dalam negosiasi itu," kata dia.
Meski Amerika Serikat telah mengapresiasi upaya Qatar dan meminta untuk terus melanjutkan mediasi, Qatar menilai hal itu tidak tepat jika Israel tetap melanjutkan kebijakannya, kata Al-Ansari.
"Mediasi macam apa yang bisa kita bicarakan jika Israel menyerang negara mediator dan berupaya membunuh para perunding? Apa gunanya negosiasi semacam itu?" kata dia tentang keputusan Qatar menangguhkan keikutsertaannya dalam mediasi.
Sebelumnya, Israel telah mengakui operasi militer untuk menyingkirkan pimpinan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Qatar, pada 9 September dan menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas aksi tersebut.
Kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa aksi itu sepenuhnya merupakan operasi independen Israel.
"Israel yang memulai, Israel yang melaksanakan, dan Israel yang bertanggung jawab penuh," tulis kantor itu di platform X.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: KTT Arab-Islam kecam serangan Israel ke Qatar dan nyatakan solidaritas
Baca juga: Trump klaim Israel tidak akan serang Qatar lagi usai bom Doha
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.