PSU Pilkada Papua Paling Aman dan Paling Sukses Sepanjang Sejarah Papua

INFO NASIONAL - Pilkada serentak 27 November 2024 menyisakan PSU di Provinsi Papua. Di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Fatoni, pemerintah berhasil mengawal pelaksanaan PSU Papua dengan aman, lancar dan sukses. Sukses PSU adalah cermin kedewasaan demokrasi Papua. Untuk mengetahui strategi mengawal PSU Pilkada Papua, berikut wawancara dengan Pj Gubernur Papua Agus Fatoni pada Senin, 6 Oktober 2025.

Menteri Dalam Negeri melantik Bapak sebagai Pj Gubernur Papua, dan kali ini merupakan jabatan Pj Gubernur keempat kalinya. Apa tugas Bapak sebagai Pj Gubernur?

Tugas dan kewenangan Pj Kepala Daerah sama dengan Kepala Daerah definitif, yaitu untuk memastikan roda pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tugas saya di bidang pemerintahan merupakan pekerjaan sehari-hari. (A. Fatoni pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Utara, Pj Gubernur Sumatera Selatan, Pj Gubernur Sumatera Utara, sekaligus menjadi Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kemendagri).

Mendagri Bapak Tito Karnavian menyampaikan pesan kepada saya, ada 3 tugas utama sebagai Pj Gubernur di Papua, yaitu mengawal pelaksanaan PSU, melakukan perbaikan tata kelola pemerintahan dan memastikan Kampus IPDN Papua dapat difungsikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan di tanah Papua sebagai kebanggaan masyarakat Papua.

Strategi apa yang Bapak lakukan sehingga pelaksanaan PSU Pilkada Papua berlangsung lancar, aman dan sukses?

PSU merupakan tanggungjawab bersama. PSU bisa berjalan lancar, aman dan sukses apabila semua pihak ikut terlibat aktif menyukseskan PSU. Oleh karena itu, saya selalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan PSU.

Langkah pertama yang saya lakukan begitu tiba di Papua, saya langsung bertemu dengan tokoh agama dan tokoh adat, berkunjung ke Forkopimda yaitu MRP, DPRP, Pangdam, Kapolda, Kabinda, Danlantamal, Danlanud, Kepala Pengadilan Tinggi, Kepala OPD. Saya juga bertemu dan berdialog dengan tokoh agama, pimpinan ormas dan organisasi keagamaan, Pimpinan Gereja, pengurus dan imam masjid, perguruan tinggi serta organisasi paguyuban nusantara. Selain itu, saya aktif mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan, mengunjungi masjid, gereja, asrama gereja, asrama mahasiswa, dan panti asuhan. Kemudian mengunjungi seluruh kabupaten/kota untuk memastikan kesiapan PSU.

Kita bersyukur, PSU kali ini merupakan pilkada paling aman dan paling sukses sepanjang sejarah Papua, tidak ada penundaan pemungutan suara tanggal 6 Agustus 2025, distribusi logistik sampai tepat waktu, tidak ada kerusuhan, tidak ada gejolak yang berarti. Itu semua karena kerja keras, kerja sama dan kekompakan seluruh pihak.

Apa upaya yang Bapak lakukan dalam menjaga netralitas ASN dalam pelaksanaan PSU Pilkada Papua?

ASN harus profesional dan netral dalam menjalankan tugas. Pada minggu pertama, saya memimpin langsung apel gabungan yang diikuti langsung oleh Forkopimda, KPU dan Bawaslu, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN/BUMD dan seluruh ASN Pemprov Papua. Apel juga diikuti secara virtual oleh Bupati/Walikota, Forkopimda Kabupaten/Kota, ASN Kabupaten/Kota, ASN instansi vertikal, pegawai BUMN/BUMD. Pada apel tersebut, dilaksanakan deklarasi netralitas ASN dan penandatanganan pakta integritas ASN di lingkup pemerintah provinsi, kabupaten/kota secara serentak. Selain itu diterbitkan surat edaran, dilakukan sosialisasi, pengawasan dan penindakan terhadap ASN yang melanggar.

Apa yang Bapak lakukan dalam membenahi tata kelola pemerintahan di Papua?

Perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilakukan khususnya tata kelola keuangan daerah, peningkatan sumber daya aparatur dan pembenahan administrasi kepegawaian. Pengelolaan keuangan daerah sangat penting, karena uang ibarat darah dalam organisasi. Pembenahan dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, pelaporan dan pengawasan.

Belanja yang tidak prioritas dipangkas dan dialokasikan untuk pelayanan dasar dan kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Pada bidang sumber daya aparatur dan administrasi kepegawaian, dilakukan pengisian jabatan yang kosong. Terdapat kurang lebih 700 jabatan yang kosong karena perubahan struktur organisasi. Selain itu, penertiban pemindahan sekitar 100 pegawai Pemprov Papua yang bertugas diluar Provinsi Papua dan membebani APBD. Pegawai diikutsertakan pendidikan dan pelatihan, sertifikasi, peningkatan kapasitas hardskill dan softskill, dan memberikan motivasi.

Apa pesan Bapak kepada masyarakat Papua?

Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Papua atas kebersamaan dan dukungan selama ini. Mari terus kita jaga nama baik, citra, martabat dan marwah Papua. Kita sebarluaskan informasi positif tentang Papua, agar masyarakat dunia mengetahui bahwa Papua patut dibanggakan.

Mari terus jaga persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kekompakan, kerukunan, perdamaian, harmoni dan toleransi di Tanah Papua. Aktifkan seluruh media sosial dan media lainnya dengan menyebarluaskan informasi positif, potensi, kekayaan dan keindahan Papua. Sebarluaskan kegiatan pemerintahan, sosial keagamaan, seni budaya dan lawan berita hoaks, adu domba dan ujaran kebencian.

Kami bangga menjadi orang Papua, menjadi keluarga besar Papua.

Kami tidak lahir di Papua, tapi kami dilahirkan untuk Papua. Walaupun kami tidak lagi di Papua, tapi hati dan cinta kami selalu untuk Papua. Semoga Papua selalu aman, damai, maju dan sejahtera.

Ilustrasi Perjalanan PSU Pilkada Papua

(*)