Liputan6.com, Jakarta Rumah peninggalan orang tua komika Musdalifah Basri di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, masuk daftar lelang di situs resmi pemerintah, lelang.go.id. Peristiwa ini bukan sekadar urusan harta, melainkan kisah panjang tentang kepercayaan keluarga yang berujung pada kehilangan. Sejak 17 tahun silam, sertifikat rumah tersebut dipinjam oleh sang paman dengan alasan keuangan, namun hingga kini utangnya tak kunjung lunas. Kini, bangunan dua lantai yang dahulu dibangun dengan penuh kerja keras orang tua Musdalifah, terancam berpindah tangan kepada pihak lain.
Dalam unggahan di Instagramnya, Musdalifah mengungkapkan penyesalan mendalam.
“Andaikan 17 tahun yang lalu, Bapak tidak meminjamkan sertifikat rumahnya kepada om, pasti hidup ini tidak akan huru-hara,” tulisnya melalui Instagram @musdalifahbasri, Kamis (6/11/2025).
Curahan hati itu luka atas kepercayaan yang dikhianati. Kini, ketika rumah keluarga sudah terdaftar di situs lelang negara dengan nilai limit Rp989,5 juta. Musdalifah dan saudara-saudaranya tengah berupaya menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
1. Rumah Musdalifah Masuk Situs Lelang Pemerintah
Foto ini memperlihatkan data resmi dari lelang.go.id, portal milik pemerintah Indonesia untuk pelelangan aset negara. Di bagian atas tampak logo dan menu situs, menandakan bahwa data tersebut sah dan tercatat dalam sistem lelang resmi. Dalam keterangan tertulis disebutkan: “1 bidang tanah dengan total luas 173 m² berikut bangunan di Kab. Pinrang.” Nilai limit rumah itu tercantum sebesar Rp989.500.000, dengan uang jaminan Rp300.000.000, menandakan proses pelelangan sudah aktif. Kategori lelangnya adalah tanah dan bangunan, yang kemungkinan besar merupakan rumah tinggal atau ruko peninggalan keluarga Musdalifah.
Dari tampilan foto, bangunan tersebut tampak masih terawat dengan cat kuning terang dan dua lantai kokoh. Bagian depan memiliki kanopi datar besar, balkon berpagar besi, dan pintu lipat besar di lantai dasar. Ada pula warung kecil berwarna hijau di depannya, menunjukkan bahwa rumah itu masih difungsikan, baik sebagai tempat usaha maupun hunian.
2. Unggahan Pribadi yang Mengharukan: “Rumah Orang Tuaku 😭”
Foto ini menampilkan rumah dua lantai dengan cat kuning-oranye mencolok, teras luas di lantai dua, serta pintu garasi merah di bawahnya menjadi saksi perjuangan orang tuanya semasa hidup. Di depannya tampak lapak hijau kecil yang mungkin menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga. Semua detail ini memperlihatkan rumah yang masih penuh kehidupan, bukan bangunan tak terurus.
Kondisi sekitar rumah menggambarkan suasana khas kawasan padat di Kabupaten Pinrang, dengan bangunan berdempetan, kabel listrik menggantung, dan jalan kecil di depannya. Nuansa ini menambah kesan emosional, bahwa rumah tersebut adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
3. Kronologi Kejadian
Sekitar 17 tahun silam, orang tua Musdalifah meminjamkan sertifikat rumah kepada pamannya. Keputusan itu diambil karena rasa percaya dan ikatan darah tanpa mempertimbangkan risiko hukum. Sang paman berjanji akan mengembalikan sertifikat begitu utangnya lunas, namun janji itu tak pernah terwujud. Hingga orang tua Musdalifah meninggal dunia, hutang tersebut tidak juga berkurang. Kini, kepercayaan yang dulu dianggap wajar justru menjadi sumber malapetaka keluarga.
Dalam unggahan media sosialnya, Musdalifah menulis, “Om selalu bilang, hutangnya dibayar-dibayar, tapi ternyata sampai orang tuaku meninggal, hutang itu tidak berkurang sama sekali.” Kalimat itu menggambarkan luka dan kekecewaan yang mendalam. Selama bertahun-tahun, keluarga menunggu dengan sabar, berharap janji itu ditepati, namun kenyataannya pahit.
4. Rumah Peninggalan Orang Tua Terancam Dilelang
Masalah kian memuncak ketika sertifikat rumah itu ternyata digunakan sebagai jaminan utang dan kini sudah masuk dalam daftar lelang pemerintah. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Musdalifah dan saudara-saudaranya, mengingat rumah tersebut merupakan hasil kerja keras kedua orang tua mereka. Rumah itu tidak hanya bernilai material, tetapi juga penuh kenangan emosional.
Musdalifah menulis dengan nada sedih, “Mama Bapak sudah capek bangun rumah, malah terancam hilang begitu saja.” Kalimat ini menggambarkan kedalaman perasaannya, bukan hanya sebagai pemilik rumah, tetapi sebagai anak yang menyaksikan warisan keluarga di ujung kehancuran. Banyak netizen merasa iba, terutama karena kasus ini menunjukkan bagaimana keputusan kecil di masa lalu bisa berdampak besar puluhan tahun kemudian.
5. Upaya Penyelesaian Secara Kekeluargaan
Meski situasi semakin rumit, Musdalifah tetap berusaha menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Ia mengaku sudah hampir kehilangan kesabaran, tetapi masih menahan diri demi menjaga hubungan darah. Dalam pernyataannya, ia berkata, “Sebenarnya aku dan saudara udah enggak punya kesabaran lagi, tapi saat ini penyelesaian masalahnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan dulu.” Ucapan ini menunjukkan bahwa ia masih mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan meskipun posisinya sangat sulit.
Ia menambahkan, “Kasihan juga sebenarnya karena om sudah tidak punya apa-apa lagi, tapi gimana yah, ampun ah.” Kalimat ini menegaskan dilema besar antara rasa iba dan kebutuhan mempertahankan hak.
Pertanyaan seputar Topik
1. Mengapa rumah orang tua Musdalifah Basri dilelang?
Rumah tersebut dilelang karena sertifikatnya dijadikan jaminan utang oleh sang paman sejak 17 tahun silam, dan hingga kini utang itu belum pernah dilunasi.
2. Apakah Musdalifah Basri akan menempuh jalur hukum?
Sejauh ini, Musdalifah masih memilih menyelesaikan secara kekeluargaan meski kesabarannya hampir habis.
3. Bagaimana kondisi rumah yang dilelang?
Rumah dua lantai berwarna kuning-oranye dengan balkon luas dan warung kecil di depannya, tampak masih terawat dan aktif digunakan.
4. Apa pelajaran dari kasus Musdalifah Basri?
Kasus ini mengajarkan pentingnya kehati-hatian dalam meminjamkan sertifikat atau aset keluarga, bahkan kepada kerabat dekat sekalipun.
.png)
2 weeks ago
8
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424952/original/012452200_1764175051-WhatsApp_Image_2025-11-26_at_23.27.28.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424938/original/017017000_1764172561-WhatsApp_Image_2025-11-25_at_15.53.51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424926/original/072168000_1764169803-WhatsApp_Image_2025-11-24_at_17.00.56.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394791/original/037000600_1761640597-kakseto.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4402814/original/059145300_1681978923-20230420-Pakaian-Impor-Bekas-Lebaran-Idul-Fitri-Iqbal-1.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399871/original/087136600_1762030910-Real_Madrid_s_Kylian_Mbappe__centre_left__celebrates_with_Eder_Militao_valencia.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399867/original/092098400_1762030524-AP25305750064045.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4877931/original/050815100_1719560595-fotor-ai-2024062814402.jpg)