MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah mengajak Mahfud Mahmuddin (Md) menjadi anggota Tim Reformasi Kepolisian. Namun, Prasetyo belum menyampaikan apakah Mahfud Md menerima tawaran itu atau tidak.
"(Mahfud)Termasuk salah satunya," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Politikus Partai Gerindra ini berkata pembentukan Tim Reformasi Kepolisian merupakan bentuk komitmen pemerintah. Selain Mahfud, Presiden Prabowo Subianto mengajak sejumlah tokoh masuk menjadi bagian tim itu. Namun, Prasetyo belum berkenan menyampaikan nama-nama tokoh yang diundang.
"Sekarang sedang proses untuk kami meminta kesediaan para tokoh-tokoh untuk berkenan bergabung di komite tersebut," kata dia.
Rabu lalu, Prasetyo mengatakan anggota Tim Reformasi Kepolisian akan diumumkan pekan ini. Namun, Prasetyo tidak menyebutkan tanggal pastinya. "Tunggu, insyaallah dalam minggu ini," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu, 17 September 2025.
Salah satu nama yang disebut-sebut masuk dalam tim itu adalah Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di era pemerintahan Joko Widodo (2014-2024). Saat dikonfirmasi dengan nama Mahfud Md itu, Prasetyo mengatakan pihak Istana belum menunjuk nama ketua tim tersebut. Sebab, saat ini pemerintah masih menyusun anggota tim. "Sedang disusun," kata dia.
Desakan perbaikan kepolisian mencuat selama gelombang demonstrasi pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Demonstrasi ini mengakibatkan 10 orang meninggal, termasuk pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil Polri pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Insiden tragis tersebut yang memicu demonstrasi massa di Jakarta dan berbagai daerah disertai kericuhan serta pembakaran markas kepolisian dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani --sebelum di-reshuffle dari kabinet pada 8 September 2025-- serta empat anggota DPR juga dirusak dan dijarah massa.
Presiden Prabowo disebut-sebut telah setuju untuk membentuk tim reformasi kepolisian. Prabowo menyampaikan persetujuannya saat berdiskusi dengan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.
Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan dalam diskusi itu mereka menyampaikan kepada Presiden Prabowo untuk mengevaluasi dan mereformasi Polri. “Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak,” kata Gultom setelah pertemuan selama tiga jam di Istana Kepresidenan itu.
Eka Yudha Saputra dan Intan Setiawanty berkontribusi dalam tulisan ini.