Urumqi (ANTARA) - Pelabuhan Horgos yang merupakan pelabuhan kereta utama di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, sejauh tahun ini telah menangani lebih dari 7.000 perjalanan kereta kargo China-Eropa (Asia Tengah), demikian menurut sejumlah sumber perkeretaapian setempat pada Selasa (16/9).
Pelabuhan kereta tersebut telah memproses perjalanan kereta kargo di 90 rute operasionalnya yang menghubungkan 46 kota dan daerah di 18 negara, kata seorang staf China Railway Urumqi Group Co., Ltd.
Kargo yang diangkut via rute-rute tersebut mencakup lebih dari 200 kategori, seperti suku cadang otomotif, produk listrik dan elektronik, material konstruksi, baja, produk budaya dan olahraga, serta kebutuhan sehari-hari.
Pada Mei, pelabuhan itu menerapkan reformasi untuk mempercepat proses kepabeanan, memangkas waktu perjalanan barang impor yang sebelumnya memerlukan dua hingga tiga hari menjadi kurang dari 16 jam, atau berkurang 70 persen.
Waktu pemrosesan barang ekspor lokal dipangkas dari enam jam menjadi hanya satu jam, atau berkurang 80 persen. Pertukaran data secara waktu nyata (real-time) antara otoritas bea cukai dan perkeretaapian memungkinkan pelacakan live terkait informasi logistik dan kereta, sehingga meningkatkan efisiensi proses kepabeanan untuk kereta secara keseluruhan hingga lebih dari 50 persen.
Terletak di perbatasan China-Kazakhstan, Pelabuhan Horgos dan Pelabuhan Alashankou, yang juga dikenal sebagai Alataw Pass, merupakan dua gerbang utama jalur kereta api di Xinjiang.
Menurut China State Railway Group Co., Ltd., layanan kereta kargo China-Eropa (Asia Tengah) telah mengangkut lebih dari 220.000 TEU (twenty-foot equivalent unit) mobil jadi pada 2024.
Per Juni, total 128 kota di China telah terkoneksi ke jaringan layanan kereta kargo China-Eropa, yang menjangkau 229 kota di 26 negara Eropa dan lebih dari 100 kota di 11 negara Asia.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.