MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu, 10 September 2025. Rapat tersebut merupakan agenda kerja pertama Purbaya dengan DPR setelah dilantik menggantikan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan pada Senin, 8 September 2025 lalu.
Dalam rapat itu, Purbaya mengatakan ini bukan kali pertama ia datang rapat ke DPR. Sebelumnya, Purbaya bilang ia kerap mengikuti rapat dengan parlemen saat masih menjabat sebagai ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Purbaya bercerita dia kerap disebut memiliki gaya koboi saat masih menjadi pimpinan LPS. "Ini kunjungan saya yang pertama sebagai menteri keuangan, biasanya sebagai LPS. Kalau waktu ketua LPS, saya katanya ngomongnya agak koboi," kata Purbaya sambil berseloroh dalam rapat.
Purbaya kemudian mengatakan, saat ini, sebagai bendahara negara, dia tak lagi bisa berbicara seenaknya seperti koboi. "Sekarang saya akan stick ke pidato yang sudah disiapkan staf saya di sini, jadi enggak ada sesi bebas lagi," kata dia.
Menurut Purbaya, dia telah merasakan dampak jika berbicara dengan "gaya koboi" sebagai menteri keuangan. "Sekarang enggak boleh saya, saya baru merasakan dampaknya, rupanya beda," kata dia.
Ada dua hal yang dibahas Menteri Purbaya dalam paparannya, yakni peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk stimulus perekonomian, rencana kerja dan anggaran Kementerian Keuangan tahun depan. Purbaya memulai dengan memaparkan kondisi ekonomi global dan domestik.
Anggota Komisi XI DPR, Harris Turino, mengomentari kehadiran perdana Purbaya sebagai menteri keuangan di rapat kerja komisinya. Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memberikn ucapan selamat kepada Purbaya.
Harris sekaligus melemparkan candaan kepada Purbaya. "Pertama-tama selamat, Pak, dua hari jadi menteri, sekaligus dua hari Bapak jadi orang yang paling viral di seluruh Indonesia," kata Harris berseloroh.
Purbaya sebelumnya jadi perbincangan publik setelah mengeluarkan beberapa pernyataan kontroversial padahal baru dilantik. Salah satunya saat ia menganggap gerakan 17+8 sebagai suara sebagian kecil rakyat.
Pejabat yang dikukuhkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin lalu, 8 September 2025, telah meminta maaf atas ucapannya. Seusai prosesi serah terima jabatan dengan Sri Mulyani Indrawati, Purbaya juga sempat menyebut dirinya sebagai menteri kagetan.
“Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboi. Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang," kata Purbaya, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. "Ternyata di Kementerian Keuangan beda, salah ngomong langsung dipelintir sana-sini. Jadi kalau kemarin saya ada kesalahan, saya mohon maaf."
Pilihan Editor: Buntut Rumah Sri Mulyani Dijarah: Drama Dua Kali Minta Mundur