PRESIDEN Prabowo Subianto menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa menjadi menteri keuangan dalam kocok ulang atau reshuffle kabinet yang diumumkan pada Senin sore, 8 September 2025. Ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menggantikan Sri Mulyani yang telah menjabat sejak era mantan presiden Joko Widodo.
Sebelum menjadi menteri keuangan, Purbaya beberapa kali bekerja di bawah Ketua Dewan Ekonomi Nasional sekaligus Penasihat Khusus Presiden urusan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Luhut adalah pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang telah menjabat di beberapa posisi strategis pemerintahan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Purbaya tercatat membantu Luhut di berbagai posisi. Pada Maret 2015, di era pemerintahan Jokowi, Purbaya ditunjuk menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategi Kantor Staf Presiden. Saat itu, Luhut adalah kepala Staf Kepresidenan.
Luhut meninggalkan pos kepala Staf Kepresidenan pada September 2015. Dia menjadi menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan. Purbaya menyusul Luhut untuk menjadi staf khusus di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada November 2015.
Pada Juli 2016, Luhut berganti jabatan dari menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan menjadi menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi. Purbaya lagi-lagi mengikuti Luhut. Dia menjadi staf khusus bidang ekonomi di kementerian tersebut pada bulan yang sama.
Purbaya juga sempat memegang posisi lain di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat era Luhut. Pada 2018 hingga 2020, dia ditunjuk menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di kementerian itu.
Purbaya juga sempat membantu Tim Bravo Lima pada Pilpres 2014. Tim Bravo Lima yang merupakan sayap relawan pendukung Jokowi saat itu dipimpin oleh Luhut.
Purbaya telah terlibat di pemerintahan sejak era mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada periode 2010-2014, Purbaya pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Purbaya memulai karier sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA pada periode 1989-1994. Kemudian pada periode 2000-2005, ia menjabat sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute.
Purbaya lalu mengemban jabatan sebagai Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas pada 2006-2008, dan dilanjutkan dengan menjadi Chief Economist Danareksa Research Institute pada 2005-2003. Pada 2013, dia menduduki posisi sebagai anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero).
Purbaya mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS sejak 2020. Berdasarkan laman resmi LPS, dia memperoleh gelar sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung. Purbaya juga memiliki gelar Master of Science dan gelar doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Termasuk Purbaya, Presiden Prabowo Subianto melantik empat menteri dan satu wamen dalam upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin sore, 8 September 2025.
Para menteri dan wamen dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2025. Kepres ini mengangkat Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah; Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah; Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan; Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI); dan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi.